Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 SD Negeri di Solo Sepi Peminat, Disdik Ungkap Solusinya

Kompas.com - 18/07/2023, 06:13 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber Kompas.com

Berdasarkan hasil rapat tersebut, dia menjelaskan, penyebab sejumlah SD sepi peminat adalah lokasinya yang jauh dari kawasan penduduk produktif.

Baca juga: Cerita SD Negeri di Solo Hanya Terima Satu Siswa Tahun Ajaran Baru 2023

Dian melanjutkan, sejumlah sekolah tersebut berada di wilayah pertokoan, perkantoran, mal, rumah sakit, atau berdekatan dengan sekolah swasta berbasis agama.

"Permohonan kami terhadap kondisi yang ada sudah kami sampaikan ke wali kota. Kami tinggal menunggu arahan dari beliau nanti. Untuk (SD) satu murid, tetap mendapat proses belajar yang sesuai haknya," ungkapnya.

Regroup sekolah

Dian memaparkan, pihaknya kini akan menindaklanjuti persoalan tersebut dengan mengkaji kemungkinan pemindahan lokasi atau regroup dengan sekolah terdekat.

"Kita telah meregroup 20 sekolah selama 12 bulan menjadi 10 sekolah pada tahun kemarin, sehingga tahun ini kita hanya memiliki 142 sekolah," tutur Dian.

Meski begitu, dia mengaku, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum meregroup atau menyatukan sekolah.

"Banyak pertimbangan, saya bilang ya harus melihat abcd. Saya harus memastikan jumlah kepala sekolah saat rekrutmen nanti semuanya dapat pekerjaan. Saya harus tunggu kepala sekolah yang pensiun, saya inventarisasi, baru saya regroup," pungkasnya.

Baca juga: SD Negeri di Ponorogo Ini Hanya Punya Satu Siswa Baru

Tak hanya di Solo

Tak hanya di Solo, kasus serupa juga terjadi di daerah lainnya, termasuk di Ponorogo, Jawa Timur.

SDN Setono, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, hanya memiliki satu siswa untuk tahun ajaran 2023/2024.

Menurut Kepala SDN Setono, Prayitno, satu siswa baru itu mendaftar melalui PPDB online jalur zonasi.

“Biasanya setelah masuk sekolah itu ada tambahan siswa baru. Makanya kami tetap membuka offline untuk penerimaan siswa baru,” ungkap Prayitno.

Jumlah siswa terus menurun

Dia mengakui bahwa jumlah siswa baru di sekolah yang dipimpinnya itu terus menurun. Tahun sebelumnya, jumlah siswa yang mendaftar hanya sebanyak 5 orang.

"Saat ini kami tetap buka offline (untuk menerima siswa baru). Hanya nanti apakah ada tambahan atau tidak kami kurang tahu,” paparnya.

Dia menyatakan, persaingan sekolah untuk mendapatkan murid saat ini semakin ketat. Apalagi kini banyak orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anaknya di madrasah atau sekolah berbasis agama.

Meski begitu, dia meyakinkan bahwa pihaknya akan tetap melakukan kegiatan belajar-mengajar sesuai jadwal.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati, Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com