Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Makam Tumenggung Endranata yang Diinjak-injak Peziarah di Pajimatan Imogiri

Kompas.com - 24/06/2023, 20:36 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri tak hanya menjadi kompleks makam bagi raja-raja Mataram Islam beserta keturunannya, namun juga menyimpan kisah Tumenggung Endranata.

Tumenggung Endranata yang disebut sebagai pengkhianat Kerajaan Mataram Islam diketahui juga dimakamkan di pajimatan tersebut, namun dengan cara yang tidak biasa.

Baca juga: Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri: Sejarah dan Daftar Nama Raja yang Dimakamkan

Tidak seperti keluarga raja lainnya yang dimakamkan secara terhormat, jasad Tumenggung Endranata justru dimakamkan di anak tangga menuju Pajimatan Imogiri.

Makam tersebut dapat dikenali dengan bentuknya yang tidak rata, tidak seperti bentuk anak tangga lainnya, sehingga membuatnya menjadi mudah ditemukan.

Baca juga: Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede: Sejarah dan Daftar Nama Raja yang Dimakamkan

Siapakah Tumenggung Endranata?

Dilansir dari Kompas.com, Tumenggung Endranata yang memiliki nama asli Ngabehi Mertajaya adalah putra dari Tumenggung Wiraguna.

Sebelum dikenal sebagai pengkhianat Kerajaan Mataram Islam, ia adalah seorang seorang punggawa yang pernah membantu Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram Islam dalam menaklukkan Demak dan wilayah sekitarnya.

Baca juga: Pemberontakan Trunojoyo: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Seperti diketahui, Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593 -1645) adalah raja ke-3 yang pernah memerintah di Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1613-1645, yang juga membangun Pajimatan Imogiri pada 1623.

Namun pengkhianatan Tumenggung Endranata kepada Sultan Agung membuat sang punggawa akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Dilansir dari laman intisari.grid.id, menurut cerita lisan Serat Kandha, Tumenggung Endranata dimutilasi menjadi tiga bagian oleh Sultan Agung.

Bagian kepala Tumenggung Endranata dipancangkan di alun-alun Jayakarta sebagai peringatan bagi Belanda.

Kemudian bagian kakinya dibuang ke laut sebagai simbol pengusiran dari tanah Jawa.

Sedangkan badannya dikubur di makam raja-raja Mataram yang berlokasi di Imogiri sebagai penghinaan bagi Tumenggung Endranata.

Hukuman ini merupakan bentuk kemarahan dan kesedihan Sultan Agung atas pengkhianatan yang telah merugikan Mataram secara besar-besaran.

Pengkhianatan yang telah dilakukan Tumenggung Endranata kepada Kerajaan Mataram Islam membuatnya dianggap sebagai musuh bagi seluruh rakyat Jawa dan tidak layak mendapatkan tempat yang terhormat di dunia maupun di akhirat.

Apa Kesalahan yang Dilakukan Tumenggung Endranata?

Berbagai sumber sejarah menyebutkan, setidaknya ada dua kesalahan besar yang membuat Tumenggung Endranata dijatuhi hukuman tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com