Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Perputaran Uang di Pasar Hewan Ambarketawang Sleman Sentuh Rp 2 Miliar

Kompas.com - 20/06/2023, 13:18 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari raya Idul Adha penjualan hewan ternak di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) naik 20 persen.

Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang Yuda Andi Nugroho mengatakan kenaikan 20 persen sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu.

Dengan adanya kenaikan penjualan ini diperkirakan perputaran uang Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar setiap hari pasaran.

"Sejak dua minggu menjelang hari Idul Adha, puncaknya kemungkinan hari Minggu. Kemudian recovery," katanya ditemui di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman, DIY, Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Kasus LSD Sapi Meningkat, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang Tetap Buka

"Ya bisa Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar setiap hari pasaran dengan kondisi seperti ini," tambah dia.

Untuk diketahui, pasaran adalah cara penanggalan menurut masyarakat Jawa, seperti contoh hari pasaran adalah Minggu Pahing hari di mana Pasar Hewan Ambarketawang buka.

Saat mendekati Idul Adha, Pasar Hewan Ambarketawang buka setiap hari tidak mengikuti pasaran atau penanggalan masyarakat Jawa.

Sambung Yuda, setiap harinya hewan ternak yang masuk untuk dijualbelikan sampai 300 ekor hewan ternak.

"Sekitar tigaratusan hewan yang masuk rata-rata yang laku sampai 80 hingga 90 ekor," ucap dia.

Untuk hewan ternak jenis kambing menjelang Idul Adha tahun ini mengalami kenaikan harga Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000.

Baca juga: Disnakkan Boyolali Buka Lagi Pasar Hewan Purworejo Setelah Lama Ditutup karena PMK: Pedagang Harus Lokal

Untuk mencegah penularan penyakit hewan ternak, UPTD Pasar Hewan Ternak Ambarketawang menyediakan tiga dokter hewan untuk memantau kesehatan ternak.

"Asal hewan dari DIY tapi keluarnya ke Jateng dan Jatim. Untuk memastikan kesehatan setelah ada pemeriksaan kita bisa mengeluarkan  Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk memastikan ternak itu dinyatakan sehat," jelasnya.

Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, pihaknya berkeyakinan saat Idul Adha kebutuhan hewan ternak di Sleman terpenuhi.

Kustini mengatakan, perkembangan tiap harinya jumlah hewan ternak di Sleman sekarang kurang lebih 5.300 ekor dan kambing 5.000 ekor.

"Insya Allah nanti terpenuhi," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com