Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Bertemu Ganjar, Warga Wadas Penolak Tambang Tetap Belum Setuju, Harga Tanah Jadi Soal

Kompas.com - 12/04/2023, 08:29 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Warga penolak tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih belum setuju tanahnya dijadikan lahan tambang.

Sampai saat ini, warga masih tetap mempertahankan tanahnya meski sudah dua kali bernegosiasi dengan Ganjar Pranowo.

Sejumlah kesepakatan pun disepakati kecuali harga tanah.

Baca juga: Pertama Kali, Desa Wadas Banjir, Gorong-gorong Tertutup Material Jalan Akses ke Tambang

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tanah Bendungan Bener Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Herry Prasetyo mengatakan, pembebasan lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener sudah mencapai 75,5 persen.

"Terkait masalah sisa yang masih menolak ini, dari 33 hektar saya yakin ada yang sudah mau diukur, ada yang masih menolak, tapi sebelum ke situ kita sudah musyawarah dengan warga yang masih menolak, itu sudah bolak balik, bahkan sampai ketemu Pak Ganjar dengan mereka sudah 2 kali," kata Hery, Rabu (12/4/2023).

Meski demikian, kata Hery, pengukuran sisa lahan yang belum dibebaskan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo kembali dilakukan.

Nantinya, lahan yang dibebaskan tersebut akan menjadi lokasi tambang batu andesit.

Batu andesit tersebut akan digunakan untuk material pembangunan bendungan.

Pengukuran lahan dilakukan mengingat penetapan lokasi (penlok) proyek Bendungan Bener akan selesai pada 6 Juni 2023 mendatang.

"Luas total di Wadas yang kita bebaskan 124 hektar, itu sekarang yang sudah bebas, sudah terbayarkan 93,7 hektar, itu setara 75,5 persen, sedangkan sisanya yang sekarang ini mulai diukur total luasnya 33 hektar, itu setara 24,5 persen," kata dia.

Baca juga: Dari Target 114 Hektar Lahan untuk Penambangan Andesit di Wadas, Pemerintah Sudah Bebaskan 90 Hektar

Pengukuran lahan ini kembali dilakukan di Desa Wadas guna mengejar target pembebasan lahan. Pengukuran akan berlangsung selama 3 hari mulai 11-13 April 2023.

Dari 124 hektar itu, lanjut Hery, 60 hektar akan dimanfaatkan untuk penambangan batu andesit. Kemudian sisanya untuk sabuk hijau.

"Jadi nanti kita gali di situ sampai volume 8,5 juta (kubik) itu terpenuhi, pokoknya selama volume itu terpenuhi, ya sudah selesai, tidak ada aktivitas penggalian lagi di sana," jelasnya.


Namun begitu, dikatakan PPK, fisik Bendungan Bener pada BBWSSO, M Yushar Yahya mengatakan musyawarah tersebut masih terganjal masalah harga tanah yang belum mencapai kata sepakat.

"Yang memang belum sepakat itu poin terakhir ini masalah harga, warga inginnya negosiasi harga dulu, baru diukur, padahal secara prosedur pengadaan tanah harus diukur dulu baru musyawarah harga. Ini harganya belum sepakat karena warga mintanya tinggi," sebutnya.

Meski belum ada kata sepakat, lanjut Yushar, pihaknya bersama stakeholder terkait tetap akan melakukan pengukuran di Desa Wadas, namun hanya bagi warga yang berkenan tanahnya diukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com