YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Suasana arus mudik di Terminal Jombor, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta sudah terasa. Kebanyakan, pemudik yang berangkat dari Terminal Jombor adalah dari kalangan mahasiswa.
"Peningkatan keberangkatan untuk di sini (Terminal Jombor) sudah sejak hari Sabtu kemarin," ujar Kasi Pengelolaan Terminal Dishub DIY Yunarti di Terminal Jombor, Selasa (11/4/2023).
Yunarti menyampaikan, biasanya per hari hanya puluhan orang yang berangkat dari Terminal Jombor. Namun, sejak Sabtu (8/4/2023) kemarin, sampai ratusan orang.
Baca juga: Jelang Mudik, Perbaikan Aspal di Jalur Utama Pantura Cirebon Dikebut
"Kalau biasanya 70 (orang) per hari, tapi kemarin itu bisa 150 orang," tuturnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Yunarti pemudik yang di Terminal Jombor kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Mereka pulang ke kampung halaman sebagian besar ke Sumatera.
"Kebanyakan mahasiswa yang mudik ke kampung halaman. Ya kebanyakan tujuan Sumatera, ada Lampung, Palembang, Jambi," urainya.
Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Jombor, Kabupaten Sleman menurut Yunarti terjadi pada 19 April 2023 mendatang.
Sementara itu salah satu mahasiswa Fahrul Romadhon (21) berangkat dari Terminal Jombor, Sleman untuk pulang ke kampung halaman di Palembang.
"Rencana hari ini jam 11.30 ini berangkat ke Palembang," ucap Fahrul Romadhon (21) di Terminal Jombor, Sleman.
Baca juga: Istirahat di Rest Area Km 57 Tol Japek Saat Mudik Dibatasi 30 Menit
Fahrul mengaku sengaja mudik lebih awal karena sudah tidak ada kegiatan perkuliahan. Selain itu, juga menghindari kemungkinan macet di perjalanan.
"Karena sudah tidak ada pekerjaan lagi di sini, artinya rutinitas kuliah sudah diliburkan, sudah tidak ada kegiatan, jadi ini mudik lebih awal saja. Perjalanan kurang lebih satu hari, satu malam," tuturnya.
Mahasiswa asal Palembang ini mengungkapkan, selama tiga tahun di Yogyakarta baru dua kali mudik ke Palembang.
Baca juga: 110 Santri di Situbondo Mudik Pakai Kapal Kayu ke Pulau Sapudi Sumenep
Dua kali mudik ke kampung halaman tersebut, Fahrul selalu menggunakan bus.
Di momen mudik seperti saat ini, lanjut Fahrul, memang ada kenaikan harga tiket bus. Namun kenaikan harga tiket bus masih dalam batas wajar.
"Iya Saya biasa naik bus. Kalau peningkatan harga pasti ada karena memang momentum mudik seperti ini. Tapi masih wajar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.