"Kita minta tolong untuk didatangi ke rumahnya agar mau datang ke puskesmas," ucapnya.
Lanjut Gupita, Puskesmas Gedongtengen saat ini fokus dalam pencegahan stunting karena lebih mudah melakukan intervensi gizi kepada anak yang berusia kurang dari 2 tahun.
"Jadi yang kita utamakan yang menemukan di bawah 2 tahun. Ini kan masih bisa diintervensi, diperbaikinya bisa lebih cepat. Daripada yang sudah di atas 2 tahun. Ada yang tingginya naik kalau sudah di atas 2 tahun lebih lama," kata dia.
Baca juga: 20.910 Keluarga di Ambon Berisiko Stunting, Wali Kota: Harus Dijangkau dengan Pelayanan...
Ia menambahkan, tak hanya perkembangan tinggi badan, nantinya perkembangan otak juga akan berpengaruh. Pada 2 tahun pertama adalah masa emas bagi anak. Menurutnya, ketika anak pendek karena terjadi kekurangan gizi dan akan berpengaruh ke otak.
"Kadang orangtua menganggap, anakku enggak kenapa-kenapa nih, cuma pendek saja. Tetapi kelihatannya pas di SD. Jadi untuk di matematika susah berpikirnya," paparnya.
Gupita menambahkan, Puskesmas Gedongtengen juga melibatkan seluruh pegawainya untuk melakukan pendampingan yang dibagi menjadi 5 daerah binaan.
"Kita punya 5 daerah binaan nanti balita-balita yang bermasalah gizi termasuk yang pendek kita kunjungi ke rumahnya ada pendampingan dari kader TPK Kelurahan juga," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.