Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Patung Bunda Maria Ditutup Terpal di Kulon Progo, Ketua RT: Sebenarnya Adem Ayem Saja, tapi...

Kompas.com - 24/03/2023, 10:22 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah meminta pemilik atau pengelola meningkatkan pendekatan ke berbagai pihak dan masyarakat sekitarnya, terkait pembangunan Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus pada Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan begitu, semua pihak bisa saling memahami.

Kepala Kementerian Agama Kulon Progo, M Wahib Jamil mengungkapkan, proses komunikasi terus berlangsung.

“Masih dikomunikasikan, kami belum tahu terkait proses pihak keluarga. Bahwa nanti peruntukannya untuk apa, akan digunakan untuk apa. Yang jelas kami mengharapkan agar dikomunikasikan ke berbagai pihak, sehingga pihak-pihak yang memiliki persepsi memiliki pandangan sama,” kata Wahib di kantor Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo, Jumat (24/3/2023) malam.

Baca juga: Kasus Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, Kapolres Kulon Progo Menyebut Keluarga Masih Sosialisasi

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video viral penutupan pada patung Bunda Maria pakai terpal di dalam komplek sasana. Sasana tepat berdampingan dengan komplek kecil makam umum RT 61 Degolan. Kedua komplek dipisah tembok namun terhubung oleh pintu kecil.

Komplek sasana dibangun sebagai rumah doa. Dalam komplek itu terdapat satu rumah cungkup atap limas yang tampak indah. Dalam cungkup terdapat satu makam bernama Maria Siti Khotijah, istri dari pemilik sasana.

Komplek sasana serasa lapang. Kawasannya dilengkapi aula lebar, gazebo, rumah dan area parkir lebar. Terdapat patung malaikat dan Bunda Maria di bagian sisi yang lebih tinggi. Kedua patung ukuran besar itu tetap terlihat kecil dari pinggir jalan raya.

Tepat di seberang pintu gerbang sasana terdapat masjid Al Barokah yang cukup besar. Masjid berada di sisi jalan agak ke bawah.

Wahib mengungkapkan, mendirikan bangunan selalu dilihat dari berbagai aspek, tidak hanya persoalan umat beragama, tapi juga dari sisi tanah, jarak dengan jalan raya, sampai dengan berbagai aspek yang ada di sekitarnya.

Namun, pembangunan tetap mengingat perlunya kerukunan antar umat beragama. “Core-nya kerukunan beragama,” kata Wahib.

Baca juga: Patung Bunda Maria di Kuburan Keluarga Kulon Progo Ditutupi Terpal Biru, Warga: Ada yang Keberatan

Wahib juga mengharapkan penyelenggara dari Katolik untuk terlibat dalam edukasi dan komunikasi ke warga.

“Kemudian dilakukan proses sesuai peraturan berlaku sehingga terwujud kerukunan dan kebersamaan di Kulon Progo,” kata Wahib.

Ketua RT 61 Purwoko mengungkapkan, kerukunan selama ini terjaga baik di antara umat beragama. Ini terlihat dari semua kegiatan, seperti kerja bakti, hajatan, kedukaan dan lainnya tanpa melihat perbedaan.

Pada masa lalu, orangtua dari pemilik sasana pernah menjadi dukuh atau kepala dusun setempat. Warga menganggap itu hal biasa.

Baca juga: 6 Fakta Larantuka, Wilayah Titik Temu Berjuluk Kota Bunda Maria

Persoalan sasana sejatinya tidak runcing. Warga sudah pernah bertemu dan melakukan kesepakatan dengan keluarga. Mereka akhirnya sepakat boleh mendirikan makam tersendiri di luar makam umum, namun hanya untuk suami dan istri pemilik sasana.

Sementara patung Bunda Maria diminta tidak menyolok.

“Sebenarnya adem ayem saja. Tapi, ada segelintir oknum warga yang melapor ke ormas, mereka datang negosiasi,” kata Purwoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com