Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dokter di Kulon Progo Diperiksa oleh Mantan Pasiennya

Kompas.com - 13/03/2023, 13:08 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kursi pasien sedang kosong di hadapan seorang dokter muda pada Puskesmas Sentolo I, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ketika itu Jumat pagi.

Karena tidak ada lagi pasien laki-laki, dokter perempuan ini menuju kursi kosong tersebut sambil memandang antrean pasien di dokter perempuan.

Dokter Renny Lo, Kepala Puskesmas Sentolo I, kemudian duduk di hadapan Sotya Satmoka Adira, dokter muda yang dipanggil sebagai dokter Sotya.

Baca juga: Mantri Bunuh Kades Curuggoong dengan Cara Disuntik, Dokter: Ada Luka Titik di Punggung

“Seperti mimpi. Anak kecil itu sekarang sudah menjadi dokter. Dan dia sekarang bertanya-tanya pada saya dengan kuisioner di tangannya,” kata Renny menceritakan kisahnya.

Pemeriksaan kesehatan dan jasmani pada pegawai berlangsung satu bulan sekali di puskesmas ini. Dokter perempuan biasanya memeriksa yang perempuan, dokter laki-laki memeriksa yang laki-laki.

Pemeriksaan pada pegawai laki-laki lebih cepat selesai, sehingga dokter Sotya tampak tengah lowong. Renny memilih diperiksa dokter Sotya karena antrean di dokter lain masih banyak.

“Ini anugerah, ada pasien yang berhasil (jadi dokter) dan kini jadi kebanggaan komplek perumahan,” kata Renny.

Momen dokter senior Renny diperiksa dokter muda Sotya itu seperti deja vu, memori berputar ke masa lalu.

Renny bersama suaminya membeli rumah di komplek perumahan pada Pedukuhan Rogoitan, Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, 20 tahun silam.

Baca juga: 2.172 Nakes di Indonesia Gugur akibat Covid-19, Paling Banyak Dokter

Ia membuka praktik di sana, sementara suaminya sekolah di Pascasarjana UGM. Mereka tinggal antara 2000-2004, sebelum Renny terbang ke Kalimantan Barat.

Pasien anak berlimpah di perumahan. Pada umumnya mereka datang dengan keluhan batuk, pilek dan demam.

Dari anak-anak komplek yang pernah berobat ke tempat prakteknya, ada juga Sotya yang masih kecil waktu itu. Sotya anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan seniman, Adi Susilo yang seorang pelukis dan Sri Rahayu yang suka menyanyi. Sotya bersaudara bergantian saja datang berobat.

“Semua orang memanggil saya Tante Dokter, saya memanggil Budhe dan Pakdhe pada orang-orang komplek. Biasa kalau sakit, Budhe Adi membawa anak-anaknya berobat ke tempatku,” kata Renny.

Memori seputar keluarga Adi terus berlanjut. Keluarga Adi sangat dikenal. Pasalnya, rumah mereka sekaligus sanggar belajar menggambar. Keluarga ini juga dikenal aktif berkesenian dalam masyarakat, di antaranya main ketoprak.

Dokter Sotya Satmoka Adira melayani pasien lanjut usia dan diabetes melitus di Puskesmas Sentolo I, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Dokter Sotya Satmoka Adira melayani pasien lanjut usia dan diabetes melitus di Puskesmas Sentolo I, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Renny tidak lama membuka praktik di komplek. Renny pergi ke Kalimantan Barat dan menyewakan rumah ke orang lain hingga sekarang. Saat itu, Sotya masih kelas 4 sekolah dasar.

Baca juga: Bongkar Penyebab Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Menkes: Kuliahnya Mahal dan Lama

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com