KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia umumnya hanya mengenal dua istlah musim seperti musim hujan dan musim kemarau.
Menurut KBBI, musim memiliki beberapa arti seperti masa atau waktu, bilangan waktu tertentu, untuk menyebut waktu tertentu yang bertalian dengan keadaan iklim, atau waktu atau masa ketika sesuatu banyak terjadi atau sering berlangsung.
Baca juga: Mengenal Sebutan Jumlah Anak dalam Bahasa Jawa
Dalam Bahasa Jawa juga dikenal arane mangsa atau sebutan musim yang merujuk pada kondisi pada waktu tertentu dalam setahun.
Uniknya, masyarakat Jawa tidak hanya mengenal dua istilah musim, namun memiliki hingga sembilan istilah musim dalam Bahasa Jawa.
Baca juga: Nama-nama Anak Hewan dalam Bahasa Jawa
Berikut adalah arane mangsa atau istilah musim dalam Bahasa Jawa sera penjelasannya.
Mangsa labuh yaiku mangsa rendheng wayah nandur sik kapisan.
Arti mangsa labuh adalah musim penghujan yang menjadi waktu menanam kali pertama.
Dalam pengertian lain mangsa labuh juga diartikan sebagai mangsa sebelum mangsa rendheng.
Baca juga: Filosofi di Balik Penyebutan Angka 21, 25, 50, dan 60 dalam Bahasa Jawa
Mangsa rendheng yaiku mangsa udan.
Arti mangsa rendheng adalah musim hujan.
Mangsa mareng yaiku mangsa ngarepake ketiga utawa bakda rendheng.
Arti mangsa mareng adalah mangsa sebelum mangsa ketiga atau setelah mangsa rendheng.
Mangsa Ketiga yaiku mangsa terang ora ana udan.
Arti mangsa ketiga adalah musim kemarau atau mangsa di mana tidak ada hujan.
Mangsa bedhidhing, yaiku tengah-tengahing mangsa ketiga, nalika wayah esuk hawane adhem banget.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.