Salin Artikel

9 Istilah Musim dalam Bahasa Jawa, Ada Mangsa Ketiga hingga Pagebluk

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia umumnya hanya mengenal dua istlah musim seperti musim hujan dan musim kemarau.

Menurut KBBI, musim memiliki beberapa arti seperti masa atau waktu, bilangan waktu tertentu, untuk menyebut waktu tertentu yang bertalian dengan keadaan iklim, atau waktu atau masa ketika sesuatu banyak terjadi atau sering berlangsung.

Dalam Bahasa Jawa juga dikenal arane mangsa atau sebutan musim yang merujuk pada kondisi pada waktu tertentu dalam setahun.

Uniknya, masyarakat Jawa tidak hanya mengenal dua istilah musim, namun memiliki hingga sembilan istilah musim dalam Bahasa Jawa.

Arane Mangsa atau Istilah Musim dalam Bahasa Jawa

Berikut adalah arane mangsa atau istilah musim dalam Bahasa Jawa sera penjelasannya.

1. Mangsa Labuh

Mangsa labuh yaiku mangsa rendheng wayah nandur sik kapisan.

Arti mangsa labuh adalah musim penghujan yang menjadi waktu menanam kali pertama.

Dalam pengertian lain mangsa labuh juga diartikan sebagai mangsa sebelum mangsa rendheng.

2. Mangsa Rendheng

Mangsa rendheng yaiku mangsa udan.

Arti mangsa rendheng adalah musim hujan.

3. Mangsa Mareng

Mangsa mareng yaiku mangsa ngarepake ketiga utawa bakda rendheng.

Arti mangsa mareng adalah mangsa sebelum mangsa ketiga atau setelah mangsa rendheng.

4. Mangsa Ketiga

Mangsa Ketiga yaiku mangsa terang ora ana udan.

Arti mangsa ketiga adalah musim kemarau atau mangsa di mana tidak ada hujan.

5. Mangsa Bedhiding

Mangsa bedhidhing, yaiku tengah-tengahing mangsa ketiga, nalika wayah esuk hawane adhem banget.

Arti mangsa bedhiding adalah pertengahan mangsa ketiga di mana pada pagi hari udara terasa sangat dingin.

6. Mangsa Pagering

Mangsa pagering yaiku mangsa akeh wong padha nandang gering.

Arti mangsa pagering adalah mangsa di mana banyak orang jatuh sakit.

7. Mangsa Pagebluk

Mangsa pagebluk yaiku mangsa akeh wong padha kena lelara nular.

Arti mangsa pagebluk adalah mangsa di mana banyak orang terkena penyakit menular.

8. Mangsa Paceklik

Mangsa paceklik yaiku mangsa larang pangan.

Arti mangsa paceklik adalah musim makanan langka dan mahal.

9. Mangsa Panen

Mangsa panen yaiku mangsa ngundhuh tetanduran.

Arti mangsa panen adalah musim untuk memanen tanaman.

Sumber:
Anwari, Budi. 2020. Baboning Pepak Basa Jawa. Surabaya, Genta Group Production.
adjar.grid.id  

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/03/07/203300678/9-istilah-musim-dalam-bahasa-jawa-ada-mangsa-ketiga-hingga-pagebluk

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com