YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pagi hari Jalan Magelang di Sleman, DI Yogyakarta, terlihat ramai kendaraan. Matahari pagi ini begitu redup, tertutup oleh mendung. Aspal jalan masih basah, setelah diguyur hujan pada malam harinya.
Seorang pria mengendarai sepeda motor dengan membawa rombong di bagian belakang melintas di Jalan Magelang Sleman. Rombong ini bertuliskan cilok jowo isi ayam.
Pria ini lantas berhenti di pinggir Jalan Magelang km 13,5 Murangan. Kakinya menurunkan standar motornya kemudian membuka payung sebagai pelindung saat panas dan hujan.
Baca juga: Cerita Petugas Pantarlih di Lumajang, Coklit Data Pemilih Sambil Jualan Cilok
Setelah itu, pria ini kemudian mengenakan properti yang dipakainya untuk berjualan. Properti ini berupa kostum superhero lengkap dengan helm, sabuk, hingga sepatunya. Kostum yang dikenakan adalah Power Rangers.
Usai mengenakan kostum tersebut, pria ini lantas berdiri di samping rombong jualannya. Tak butuh lama, para pembeli pun langsung silih berganti berdatangan. Tua, muda datang untuk membeli cilok yang dijualnya.
Pria yang berjualan mengenakan kostum pahlawan super Power Rangers ini bernama Juwanso (40), warga Mororejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.
Juwanso menceritakan, awalnya berjualan sayur keliling dengan menggunakan sepeda motor.
"Dari tahun 2008 itu saya jualan sayur keliling. Awal saya pakai motor, terus pakai roda tiga," ujar Juwanso saat ditemui Kompas.com di lokasi jualan cilok, Jalan Magelang km 13,5 Murangan, Sleman, Kamis (3/03/2023).
Saat itu berjualan sayur keliling menjadi andalanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, kemudian Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Baca juga: Cabuli Siswi SMP, Penjual Cilok di Probolinggo Ditangkap Polisi
Kondisi pandemi membuat hasil dari jualan sayur keliling mengalami penurunan drastis. Sebab saat pendemi, Juwanso tidak dapat berkeliling untuk berjualan.
"Cuma karena pandemi, dusun-dusun kan diportal istilahnya lockdown itu. Saya kan jadi enggak bisa masuk jualan, Saya sempat menganggur," ucapnya.
Di dalam kondisi tanpa bekerja itu, Juwanso kebetulan aktif membuat konten YouTube berisi kesenian di kampung-kampung. Dari situlah, warga Sleman ini melihat peluang berjualan di setiap acara pentas kesenian.
"Saya melihat ada peluang jualan di tontonan (pentas kesenian). Terus berpikir kuliner apa yang mau dijual, terus saya memilih cilok ini," ungkapnya.
Juwanso lantas merealisasikan idenya berjualan cilok di setiap acara kesenian di kampung-kampung. Hanya saja, penghasilan dari jual cilok di acara pentas kesenian tidak seperti yang dibayangkan.
Di tengah kebingungan mencari cara untuk menarik pembeli, seorang teman kemudian memberikan satu ide berjualan mengenakan kostum tertentu.
Baca juga: Kelaparan, Penumpang KA yang Terjebak 12 Jam karena Rel Ambles Borong Cilok