Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Diadukan ke Komnas Perempuan Soal Ibu-ibu Pengajian, FX Rudy: Tidak Ada Maksud Melecehkan

Kompas.com - 24/02/2023, 06:00 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, diadukan ke Komnas Perempuan RI oleh Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta.

Pihak pengadu menilai, Megawati telah memberi cap negatif kepada ibu-ibu yang mengikuti pengajian lantaran dianggap tak bisa mengatur waktu dan cenderung menelantarkan anaknya.

Laporan tersebut dikirim oleh Pegiat HAM Yogyakarta pada Rabu (22/2/2023).

"Kami perwakilan dari Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta melaporkan secara resmi Dewan Pengarah BRIN dan BPIP, Ibu Megawati ke Komas Perempuan RI," kata Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta, Tri Wahyu, di Kantor Pos Besar, Kota Yogyakarta, Rabu (22/2/2023).

Dia menjelaskan, semua pengadu memang semuanya laki-laki, namun mereka mengaku telah dibekali pelatihan Gender Equality, Diability, and Social Inclusion (GEDSI) dari aktivis perempuan senior di Indonesia.

Baca juga: Megawati Dilaporkan gara-gara Ucapan soal Ibu-ibu Pengajian, PDI-P DIY: Biar Saja Lapor

"Kami menduga pernyataan itu bentuk ketidakadilan gender," ujar Tri.

3 poin pengaduan terhadap Megawati Soekarnoputri

Ada tiga poin pengaduan yang disampaikan Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta ke Komnas Perempuan RI, yakni:

1. Komnas Perempuan RI secara kelembagaan mengkaji dugaan pelabelan negatif, praktik bentuk ketidakadilan gender yang ada dalam pernyataan Megawati. Kajian itu kami harapkan sudah selesai sebelum 8 Maret 2023, pada momentum peringatan Hari Perempuan Internasional.

2. Apabila benar merupakan pelabelan negatif komunitas perempuan di Indonesia, Komnas Perempuan RI agar menegur secara tertulis kepada Megawati, Ketua Dewan Pengarah BPIP dan BRIN, dan ditembuskan ke publik melalui konpers Komnas Perempuan RI.

3. Komnas Perempuan RI ke depannya agar bekerja sama dengan BPIP dan BRIN mengadakan pelatihan GEDSI pada pejabat (termasuk Megawati) dan staf BPIP dan BRIN demi menjaga demokrasi di Indonesia yang berperspektif GEDSI agar mencegah pejabat publik melakukan praktik bentuk ketidakadilan gender termasuk pelabelan negatif.

Baca juga: Ketika Ganjar Menyanjung Megawati di Muktamar ke-18 Muhammadiyah

Tanggapan DPP PDI-P Yogyakarta

Sekretaris DPD PDI-P Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Totok Hedi Santosa menyampaikan, pihaknya tak masalah dengan adanya aduan tersebut.

"Biar saja lapor. Biarkan itu hak mereka dalam persepsi yang dia pahami," ucap Totok.

"Tidak masalah kalau kami dikritik," sambungnya.

Menurutnya, tanggapan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid yang menyebut pernyataan Megawati itu sebagai bentuk masukan agar ibu-ibu yang gemar pengajian bisa mengatur waktu secara proporsional, sudah cukup.

"Jawaban Wamenag sudah mencukupi terkait masalah ini, saya kira sudah selesai," tandasnya.

Baca juga: Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Sapa Megawati dengan Salam Metal: Ibunda Ketua Umumku PDI Perjuangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Yogyakarta
Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Yogyakarta
2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

Yogyakarta
Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Yogyakarta
Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Yogyakarta
Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Yogyakarta
10  Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

10 Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Yogyakarta
Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Yogyakarta
Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Yogyakarta
Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Yogyakarta
Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Yogyakarta
3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

Yogyakarta
Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com