Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulon Progo Masuki Puncak Panen Raya, Durian Menoreh Kuning Jadi Andalan

Kompas.com - 22/02/2023, 13:27 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Panen durian mencapai puncaknya di Pedukuhan Tonogoro, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketua Kelompok Tani Sidomaju di Tonogoro, Saleh mengungkapkan, sekarang masa panen raya durian varietas Menoreh Kuning.

Kebun kelola petani Sidomaju mencapai 20 hektare, baik kebun terpusat di lereng Embung maupun di beberapa rumah warga.

"Menoreh Kuning semua (yang sedang panen) tapi ada beberapa yang koleksi Montong, Musangking, Bawor dan Sitongkong," kata Saleh di pembukaan Heboh Durian 2023 yang berlangsung di Embung Tonogoro, Banjaroya, Minggu 5 Februari 2023 lalu.

Baca juga: Awalnya Tumbuh di Kandang Babi, Durian Namlung Diminati dengan Citarasa Manis Pahit

Petani Sidomaju mengembangkan hingga 2.085 pohon durian dengan lebih dari 200 pohon panen bersama-sama saat ini. Panen sudah mulai sejak Januari, puncaknya pada awal Februari, dan diperkiranan berakhir pada Maret atau awal April 2023.

Produksi durian di sini Menoreh Kuning. Buah ini digadang sebagai varietas lokal unggulan nasional.

Menoreh Kuning durian ukuran kecil dengan berat 3 kilogram, lebih kecil ketimbang Montong yang bisa sampai 8 kg per buah. Namun, harga varietas unggul ini cukup bersaing Rp 75.000 per kilogram, dibanding Montong yang Rp 65.000 per Kg.

Kebun di Tonogoro ditanami sejak 2013 bersamaan dengan pembangunan embung. Warga di masa lalu lebih suka menanam pohon kayu sebelum bertani pohon durian. Pohon kayu dinilai bisa menjaga tanah dan kayunya bisa dijual.

Bersamaan dengan pembangunan embung, warga mulai menanam durian dengan bibit 30-60 centimeter. Tiap pohon ditanam secara berjarak sekitar enam meter.

Ratusan warga yang tadinya bekerja kebun kayu kini mengembangkan kebun durian.

Baca juga: Khofifah Kenalkan Varian Durian Baru Asal Blitar, Durian Sumberasri

Panen perdana di lahan Sidomaju pada usia pohon ke-4, dan tiap tahun tidak pernah gagal panen hingga sekarang. Satu pohon bisa sekitar 18 buah.

“Mindset masyarakat berubah dari jualan kayu menjadi buah. Setiap tahun masyarakat memiliki hasil kebun dan ekonomi masyarakat meningkat,” kata Saleh.

Dalam perkembangannya, mereka mengembangkan pertanian tumpangsari. Didatangkanlah ternak yang kotorannya bisa menjadi pupuk bagi tanaman, sementara rumput menjaga ketahanan tanah kemiringan juga pakan ternak yang berlimpah.

Kawasan ini akhirnya berkembang jadi salah satu rujukan wisata yang lengkap dengan tempat pertunjukan dan tempat wisata seperti embung. Pada musim durian, Tonogoro banyak didatangi pengunjung.

Durian tidak hanya dijual dalam bentuk buah saja di Banjaroya. Olahannya berkembang di desa ini.

Ketua Desa Wisata Banjaroya, Rokhmadu Inuhayi mengungkapkan, sudah belasan turunan dari durian saat ini di desanya. Setidaknya lima panganan selalu siap dibeli, beberapa yang lain tergantung pesanan.

Baca juga: Simak, Tips Memilih Durian yang Bagus dan Lezat

"Seperti es krim bisa didapat di sini. Model kripik dari bahan durian, seperti (kripik) kembang durian itu sudah ada sejak dua tahun lalu," kata Rokhmadu.

Durian dinilai sebagai buah pariwisata. Pasalnya, ketika durian terbeli maka semua barang di sekitarnya turut terbeli.

"Ketela dan hasil bumi lain di sekitarnya ikut laku," kata Madun.

Heboh durian

Durian salah satu komoditas unggulan Kulon Progo dengan nilai ekonomi sangat tinggi. Panen durian di Kulon Progo banyak jenis lokal, seperti Menoreh Kuning, Menoreh Jambon, Banjaran, Cempli, Promasan hingga Kendil. Sebagian lagi ada jenis Montong hingga Musangking.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Aris Nugroho mengungkapkan panen raya durian mencapai 4.890 ton dari luas panen 729 hektar (ha) yang tersebar di 12 kecamatan. Dari luas itu, produksi di Kalibawang capai 3.340 ton di 467 ha lahan.

"Maka kita adakan acara untuk menarik pengunjung dan potensial meningkatkan pendapatan petani," kata Aris pada peluncuran Heboh Durian 2023 di Embung Tonogoro, Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Panen Serentak di Berbagai Wilayah, Harga Durian di Brongkol Semarang Turun

Disebut “heboh” karena penjualan durian besar-besaran bisa ditemui di Banjaroya pada umumnya. Salah satunya ada di kampung durian pada Pedukuhan Pranan, Banjaroya.

Di dusun Pranan itu, semua rumah punya pohon durian yang sedang panen. Mereka berjualan di sepanjang jalan dusun. Tidak setiap hari, penggemar durian bisa menemui pada akhir pekan Sabtu dan Minggu selama Februari 2023 di Pranan.

Aris mengungkapkan, pemerintah petani bisa mendapat keuntungan terbesar dari setiap panen. Dengan branding Heboh Durian maka bakal mengundang pembeli dan petani akan menikmati keuntungannya.

"Mendem (mabuk) duren sebulan penuh," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com