Salin Artikel

Kulon Progo Masuki Puncak Panen Raya, Durian Menoreh Kuning Jadi Andalan

Kebun kelola petani Sidomaju mencapai 20 hektare, baik kebun terpusat di lereng Embung maupun di beberapa rumah warga.

"Menoreh Kuning semua (yang sedang panen) tapi ada beberapa yang koleksi Montong, Musangking, Bawor dan Sitongkong," kata Saleh di pembukaan Heboh Durian 2023 yang berlangsung di Embung Tonogoro, Banjaroya, Minggu 5 Februari 2023 lalu.

Petani Sidomaju mengembangkan hingga 2.085 pohon durian dengan lebih dari 200 pohon panen bersama-sama saat ini. Panen sudah mulai sejak Januari, puncaknya pada awal Februari, dan diperkiranan berakhir pada Maret atau awal April 2023.

Produksi durian di sini Menoreh Kuning. Buah ini digadang sebagai varietas lokal unggulan nasional.

Menoreh Kuning durian ukuran kecil dengan berat 3 kilogram, lebih kecil ketimbang Montong yang bisa sampai 8 kg per buah. Namun, harga varietas unggul ini cukup bersaing Rp 75.000 per kilogram, dibanding Montong yang Rp 65.000 per Kg.

Kebun di Tonogoro ditanami sejak 2013 bersamaan dengan pembangunan embung. Warga di masa lalu lebih suka menanam pohon kayu sebelum bertani pohon durian. Pohon kayu dinilai bisa menjaga tanah dan kayunya bisa dijual.

Bersamaan dengan pembangunan embung, warga mulai menanam durian dengan bibit 30-60 centimeter. Tiap pohon ditanam secara berjarak sekitar enam meter.

Ratusan warga yang tadinya bekerja kebun kayu kini mengembangkan kebun durian.

Panen perdana di lahan Sidomaju pada usia pohon ke-4, dan tiap tahun tidak pernah gagal panen hingga sekarang. Satu pohon bisa sekitar 18 buah.

“Mindset masyarakat berubah dari jualan kayu menjadi buah. Setiap tahun masyarakat memiliki hasil kebun dan ekonomi masyarakat meningkat,” kata Saleh.

Dalam perkembangannya, mereka mengembangkan pertanian tumpangsari. Didatangkanlah ternak yang kotorannya bisa menjadi pupuk bagi tanaman, sementara rumput menjaga ketahanan tanah kemiringan juga pakan ternak yang berlimpah.

Kawasan ini akhirnya berkembang jadi salah satu rujukan wisata yang lengkap dengan tempat pertunjukan dan tempat wisata seperti embung. Pada musim durian, Tonogoro banyak didatangi pengunjung.

Durian tidak hanya dijual dalam bentuk buah saja di Banjaroya. Olahannya berkembang di desa ini.

Ketua Desa Wisata Banjaroya, Rokhmadu Inuhayi mengungkapkan, sudah belasan turunan dari durian saat ini di desanya. Setidaknya lima panganan selalu siap dibeli, beberapa yang lain tergantung pesanan.

"Seperti es krim bisa didapat di sini. Model kripik dari bahan durian, seperti (kripik) kembang durian itu sudah ada sejak dua tahun lalu," kata Rokhmadu.

Durian dinilai sebagai buah pariwisata. Pasalnya, ketika durian terbeli maka semua barang di sekitarnya turut terbeli.

"Ketela dan hasil bumi lain di sekitarnya ikut laku," kata Madun.

Heboh durian

Durian salah satu komoditas unggulan Kulon Progo dengan nilai ekonomi sangat tinggi. Panen durian di Kulon Progo banyak jenis lokal, seperti Menoreh Kuning, Menoreh Jambon, Banjaran, Cempli, Promasan hingga Kendil. Sebagian lagi ada jenis Montong hingga Musangking.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, Aris Nugroho mengungkapkan panen raya durian mencapai 4.890 ton dari luas panen 729 hektar (ha) yang tersebar di 12 kecamatan. Dari luas itu, produksi di Kalibawang capai 3.340 ton di 467 ha lahan.

"Maka kita adakan acara untuk menarik pengunjung dan potensial meningkatkan pendapatan petani," kata Aris pada peluncuran Heboh Durian 2023 di Embung Tonogoro, Minggu (5/2/2023).

Disebut “heboh” karena penjualan durian besar-besaran bisa ditemui di Banjaroya pada umumnya. Salah satunya ada di kampung durian pada Pedukuhan Pranan, Banjaroya.

Di dusun Pranan itu, semua rumah punya pohon durian yang sedang panen. Mereka berjualan di sepanjang jalan dusun. Tidak setiap hari, penggemar durian bisa menemui pada akhir pekan Sabtu dan Minggu selama Februari 2023 di Pranan.

Aris mengungkapkan, pemerintah petani bisa mendapat keuntungan terbesar dari setiap panen. Dengan branding Heboh Durian maka bakal mengundang pembeli dan petani akan menikmati keuntungannya.

"Mendem (mabuk) duren sebulan penuh," kata Aris.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/22/132733278/kulon-progo-masuki-puncak-panen-raya-durian-menoreh-kuning-jadi-andalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke