YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPRD Gunungkidul, DI Yogyakarta, berencana memanggil kepala Dinas Pendidikan terkait dugaan pelecehan seksual di salah satu SD di Kapanewon Wonosari. Pasalnya, sanksi yang diberikan tergolong rendah.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Gunungkidul, Supriyadi mengatakan, menyesalkan jika dugaan pelecehan itu terjadi. Apalagi filosofi digugu lan ditiru seharusnya dilakukan oleh guru, dan hal itu mencederai profesi.
Baca juga: Guru SD di Gunungkidul yang Lecehkan Siswinya Masih Mengajar
"Dinas terkait turut bertanggung jawab terhadap pembinaan pendampingan di semua sekolah di Gunungkidul," kata Supriyadi saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (7/2/2023).
Dikatakannya pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap Dinas Pendidikan, sehingga akan diketahui permasalahannya secara gamblang.
"Kami jadwalkan pemanggilan (kepala dinas pendidikan). Ya supaya ada upaya pencegahan dan pembinaan,"kata dia.
Sementara, Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Ery Agustin mengaku prihatin dengan dugaan kasus pelecehan anak di lingkungan sekolah, oleh guru.
"Jika ini benar, kan seharusnya oelecehan masuk ke dalam tindakan pelanggaran dan itu melanggar undang-undang KUHP,"kata Ery.
Dijelaskannya, Perda No.1 tahun 2020 tentang penyelenggaraan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan. Perda perlindungan perempuan dan anak ini penting mengingat anak adalah generasi penerus bangsa.
"Anak seharusnya dilindungi dari segala bentuk kekerasan, dan anak juga berhak pemenuhan kebutuhan dasar,"kata dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mendalami kasus dugaan pelecehan seksual terhadap murid kelas 6 di salah satu SD di Kapanewon Wonosari.
Dari berita acara yang ditulis, diketahui guru tersebut mengakui telah menyentuh bagian sensitif anak perempuan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.