Hal itulah menjadi tonggak masyarakat kembali mengembangkan batik tulis. Dijelaskannya, perajin batik Giriloyo memproduksi batik tulis bermotif klasik Mataram, seperti Sido Asih, Wahyu Tumurun, Sido Mukti, Sido Luhur, Parang hingga Kawung.
Kini jumlah perajin batik tulis mencapai 540 orang. Mereka menggunakan bahan alami dan kimia untuk memberi warna dalam batiknya.
"Pewarnaan menggunakan alam seperti kulit kayu dan pewarna kimia. Nah, pewarnaan secara kimia kami sudah mengolah limbah batik agar netral dan tidak mencemari lingkungan Giriloyo,"kata dia.
Untuk memasarkan hasil karya warga, mereka memanfaatkan sistem online dan offline. Adapaun online menggunakan website, dan media sosial. Sementara untuk offline memanfaatkan pameran. Sehingga, lanjut Nur, batik tulis bisa diterima nasional, maupun internasional.
"Jadi istilahnya kami ini lokal diterima dan internasional kami terima,"kata dia.
Untuk harga batik tulis, tergantung motif yakni mulai dari Rp 500.000 hingga jutaan rupiah per lembar.
Baca juga: Usai Borong Tas dan Batik di Pasar Beringharjo, Iriana Jokowi Naik Becak ke Sentra Bakpia
"Pengerjaan dua pekan, tiga pekan sampai empat pekan tergantung kerumitannya. Kalau batik tulis yang pengerjaannya dua sampai empat pekan itu biasanya yang harga di bawah Rp 1 juta. Kalau pengerjaan lebih dari 1 bulan itu harganya lebih dari Rp 3 juta," kata dia.
Selain menjual kain batik, Kampung Batik Giriloyo sekarang dikembangkan menjadi wisata edukasi. Pada tahun 2018 itu jumlah kunjungan tamu mencapai 28.000. Kemudian 2019-2020 turun 73 persen karena Covid-2019
"Kini rata-rata per bulan mencapai 3 sampai 4.000 orang. Rata-rata dari Jatim, Jabar hingga mancanegara, 8 sampai 9 persen itu untuk dari mancanegara,"kata Nur.
Adapun paket belajar membatik minimal Rp 250.000 dapat 5 lembar kain. Jika ada tambahan seperti makan dan minum bisa disediakan dengan menambah biaya Rp 30.000 per orangnya.
"Untuk penginapan Rp 200.000 per kamar," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.