NEWS
Salin Artikel

Mengenal Kampung Giriloyo, Sentra Batik Tulis di Kabupaten Bantul

Sempat terpuruk karena gempa 2006, Kampung Batik Giriloyo kembali bangkit mengembangkan wisata edukasi.

Ketua 2 Paguyuban Batik Giriloyo Nur Ahmadi menyampaikan, batik tulis sudah ada sejak zaman Mataram Islam atau sekitar Abad 17. Saat itu, kerajaan Mataram sedang membangun makam raja-raja di Imogiri.

Pada momen itu, banyak anggota kerajaan mengenalkan dan mencari perajin batik di sekitar Imogiri. Hal ini lantaran, banyak kegiatan dan upacara adat Kraton Mataram yang harus menggunakan batik.

Banyak warga Giriloyo yang akhirnya diajari membatik karena wilayahnya yang tak jauh dari makam Makam Raja Imogiri.

"Salah satunya ketemu di Giriloyo, tepatnya Cengkehan, Karang Kulon," kata Nur saat ditemui wartawan Senin (6/2/2023).

Nur mengatakan, seiring berjalannya waktu Giriloyo berubah menjadi sentra batik. Banyak warganya yang menjadi pembatik, dan hasil karya warga disukai pembeli.

Puluhan tahun menjalani rutinitas, masyarakat Giriloyo sempat terpuruk akibat Gempa DIY-Jateng pada 27 Mei 2006 lalu. Namun, setelah ada pendampingan dari berbagai pihak, mereka bangkit dari keterpurukan.

"27 Mei 2007 kami mendeklarasikan kebangkitan batik di Giriloyo. Saat itu kami menggelar selendang terpanjang 1.200 meter masuk rekor MURI," kata Nur.

Hal itulah menjadi tonggak masyarakat kembali mengembangkan batik tulis. Dijelaskannya, perajin batik Giriloyo memproduksi batik tulis bermotif klasik Mataram, seperti Sido Asih, Wahyu Tumurun, Sido Mukti, Sido Luhur, Parang hingga Kawung.

Kini jumlah perajin batik tulis mencapai 540 orang. Mereka menggunakan bahan alami dan kimia untuk memberi warna dalam batiknya.

"Pewarnaan menggunakan alam seperti kulit kayu dan pewarna kimia. Nah, pewarnaan secara kimia kami sudah mengolah limbah batik agar netral dan tidak mencemari lingkungan Giriloyo,"kata dia.

Untuk memasarkan hasil karya warga, mereka memanfaatkan sistem online dan offline. Adapaun online menggunakan website, dan media sosial. Sementara untuk offline memanfaatkan pameran. Sehingga, lanjut Nur, batik tulis bisa diterima nasional, maupun internasional.

"Jadi istilahnya kami ini lokal diterima dan internasional kami terima,"kata dia.

Untuk harga batik tulis, tergantung motif yakni mulai dari Rp 500.000 hingga  jutaan rupiah per lembar.

"Pengerjaan dua pekan, tiga pekan sampai empat pekan tergantung kerumitannya. Kalau batik tulis yang pengerjaannya dua sampai empat pekan itu biasanya yang harga di bawah Rp 1 juta. Kalau pengerjaan lebih dari 1 bulan itu harganya lebih dari Rp 3 juta," kata dia.

Selain menjual kain batik, Kampung Batik Giriloyo sekarang dikembangkan menjadi wisata edukasi. Pada tahun 2018 itu jumlah kunjungan tamu mencapai 28.000. Kemudian 2019-2020 turun 73 persen karena Covid-2019

"Kini rata-rata per bulan mencapai 3 sampai 4.000 orang. Rata-rata dari Jatim, Jabar hingga mancanegara, 8 sampai 9 persen itu untuk dari mancanegara,"kata Nur.

Adapun paket belajar membatik minimal Rp 250.000 dapat 5 lembar kain. Jika ada tambahan seperti makan dan minum bisa disediakan dengan menambah biaya Rp 30.000 per orangnya.

"Untuk penginapan Rp 200.000 per kamar," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/02/07/105045578/mengenal-kampung-giriloyo-sentra-batik-tulis-di-kabupaten-bantul

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke