Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

48 Kasus Campak Ditemukan di Yogyakarta, Status KLB Diberlakukan

Kompas.com - 23/01/2023, 12:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu provinsi yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Indonesia. Sampai akhir tahun 2022, total penyebaran campak di DIY mencapai 48 kasus.

Data Dinas Kesehatan DIY, pada Januari hingga Desember 2022 total 48 kasus campak ini tersebar di 4 kabupaten dan satu kota di DIY. Rinciannya Kota Yogyakarta 9 kasus, Bantul 16 kasus, Gunungkidul 1 kasus, Kabupaten Sleman 16 kasus, dan luar DIY 1 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Diskes) DIY, Setyarini Hestu Lestari mengatakan, DIY termasuk provinsi yang mengalami KLB campak.

Baca juga: Selama 2022, 2 Kasus Campak pada Anak Ditemukan di Sumbawa

Ia menjelaskan, KLB campak ditetapkan apabila ada dua positif campak dalam satu kesatuan epidemiologis.

"Ya kita termasuk yang memiliki KLB campak, karena KLB campak itu didefinisi operasionalnya apabila ada dua positif campak dalam satu kesatuan epidemiologis," katanya saat dihubungi, Senin (23/1/2023).

Rini menjelaskan, penyakit Campak ini dapat dicegah dengan cara imunisasi, sehingga imunisasi vaksin wajib bagi bayi dan balita. Ia menambahkan, penyebab tertularnya bayi atau balita juga bisa disebabkan dengan kondisi daya tahan tubuh yang tidak bagus.

"Bisa saja karena daya tahan tubuh yang tidak bagus, kemudian dia mungkin pergi ke daerah yang ada kasus campaknya atau mungkin ketamuan, bisa saja karena daya tahan yang tidak bagus," ujarnya.

Data Dinkes DI Yogyakarta, untuk vaksin campak atau vaksin Maesles Rubella (MR) pada 2022 sudah mencapai di atas 90 persen, atau lebih tepatnya 97,72 persen. Untuk cakupan booster MR 94,87 persen.

Langkah pencegahan ke depan, Diskes DIY tetap melakukan vaksinasi dengan baik, serta melakukan edukasi kapada masyarakat.

Baca juga: Mengapa Campak Kembali Tinggi? Pakar Unpad Sebut Karena Hal Ini

"Ya tetap teman-teman melakukan vaksinasi dilakukan dengan baik, kemudian kalau bisa vaksinasi. Kemudian edukasi pada masyarakat maupun pelayanan vaksinasi tetap kita gerakkan," jelas dia.

Dia menambahkan masyarakat dapat mendapatkan vaksin MR di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) secara gratis.

"Di puskesmas itu artinya kan teman-teman kami jasanya sudah hitung dikapitasi oleh bpjs to, vaksinnya dari pemerintah jadi bisa gratis. Tetapi kalau mengaksesnya di praktik swasta ya tentunya vaksinnya yang gratis tapi jasanya yang disuruh bayar," jelas dia.

Lanjut Rini, jika terdapat bayi atau balita yang terjangkit campak dapat dirawat di fasyankes atau di rumah sakit. Ia menjelaskan ciri-ciri bayi atau balita terpapar campak memiliki tanda-tanda tertentu seperti demam, ruam merah di belakang telinga.

Baca juga: Rendahnya Imunisasi Bikin Kasus Campak Merebak Lagi

"Kalau ada anak yang kena campak jangan keluar. Supaya tidak menularkan ke orang lain," jelas dia.

Sebelumnya, Kasus campak kembali meningkat di Tanah Air. Kejadian ini pun ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini sudah ada 53 KLB Campak di 34 kabupaten/kota.

"Saat ini sudah ada 53 KLB campak di 34 kabupaten/kota di 12 provinsi, yang sudah menetapkan level kabupaten/kota atau provinsinya," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com