Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Mahasiswa UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT, Rektor: Kalau Tidak Bisa Bayar, Kirim Surat ke Rektor

Kompas.com - 13/01/2023, 14:47 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Meninggalnya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) asal Purbalingga berinisial RNF membuat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka opsi pemberian beasiswa.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, tiga tahun lalu Pemerintah DIY memiliki program beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di DIY. Namun, saat ini beasiswa tersebut dihentikan.

Beasiswa dari Pemerintah DIY dicabut karena alesan kewenangan, karena kewenangan dalam memberikan beasiswa bagi mahasiswa berada di pemerintah pusat.

Baca juga: Mahasiswi UNY dari Keluarga Miskin di Purbalingga Ini Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT

"Dulu dicabut karena kewenangan saja, konsentrasi di kewenangan kita di SMA dan SMK. Lalu kabupaten dan kota pada SMP dan SD," jelas Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (13/1/2023).

Menurut dia, beasiswa yang diberikan oleh pemerintah pusat banyak jenisnya, tetapi jika beasiswa dari pemerintah pusat belum mencakup maka kedepan bisa saja beasiswa dari Pemerintah DIY kembali diberikan.

"Nanti kalau dinas pendidikan melakukan analisis terhadap hal ini dan dibutuhkan bisa saja kita hidupkan kembali beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu dari APBD DIY," ucapnya.

Aji menjelaskan, sebelum dihentikan, beasiswa dari Pemerintah DIY menggunakan mekanisme penjatahan sesuai dengan prioritas di setiap kampus dan pemberian beasiswa tidak hanya untuk perguruan tinggi negeri, tetapi juga swasta.

"Jadi di masing masing kampus kita berikan jatah dulu sesuai prioritas. Di masing masing kampus kan sudah ada beasiswa. Baik dari pemerintah pusat kampus perusahaan dan pemerintah daerah," kata dia.

Meninggalnya mahasiswa asal Purbalingga berinisial RNF ini membuat Pemerintah DIY prihatin ia berharap kepada mahasiswa yang kuliah di DIY jika mengalami kesulitan segera berkomunikasi dengan perguruan tinggi.

Baca juga: Berkaca Kejadian di UNY, Kemendikbud Harap Tidak Terjadi Lagi

"Saya kira kalau sampai ada mahasiswa yang seperti ini harus diantisipasi. Mahasiswa yang bersangkutan kalau berkomunikasi ya bisa saja bersurat, bisa lewat mana pun," kata Aji.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sumaryanto mengatakan, di berbagai tempat, dia sudah menyampaikan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang kesulitan, terutama masalah keuangan, bisa kirim surat ke rektor. Namun, harus jujur dengan kondisi keuangan keluarganya.

"Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, Insya Allah mesti saya bantu itu komitmennya. Jadi, kami tidak ingin keluarga besar kami tidak selesai studi hanya masalah uang, maka ajukan surat ke rektor. Kalau bukan UNY yang membantu, Sumaryanto secara pribadi," tuturnya.

Sumaryanto menuturkan, ada mekanisme untuk pengajuan penurunan nominal UKT di UNY. Mahasiswa yang bersangkutan, diketahui oleh orangtua, lalu mengajukan ke rektor.

"Diketahui orangtua, juga pimpinan mengajukan ke rektor, bisa penundaan, bisa penurunan, bisa pembebasan. Pasti surat itu saya disposisi mohon untuk dipelajari, nanti jajaran biasanya Pak WR II," bebernya.

Baca juga: Mahasiswi Semarang Korban Penipuan Online Berkedok CS HaloBCA, Polisi Selidiki Kasusnya

Misalkan ada mahasiswa yang masih keberatan maka bisa didiskusikan. Bahkan, Sumaryanto menyatakan akan menemui mahasiswa tersebut untuk berdiskusi.

"Silakan komplain kepada rektor, 'Pak, kami itu enggak kuat kalau diturunkan sekian'. Itu pasti saya temui, kuatnya berapa tho, Mas? Soalnya kenapa tho, Mas? Kenapa tho, Mbak?" tuturnya.

Sumaryanto mengaku sedih jika ada mahasiswa yang tidak bisa membayar dan bahkan sampai depresi. Sumaryanto pun mengatakan segera menindaklanjuti informasi yang diunggah di media sosial berkaitan dengan UKT.

"Kalau kesulitan, saya angkat anak asuh itu. Kalau kesulitan kos, bisa di rumah saya. Saya minta datanya yang itu tadi (RNF), akan saya follow up, akan saya cari datanya. Sedih saya mendapat kabar seperti itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com