Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Dana Hibah dari UEA, Gibran Optimis Bisa Mengentas Kawasan Kumuh 2 Tahun Lebih Cepat dari Target

Kompas.com - 03/01/2023, 16:15 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, optimis bisa mengentaskan persoalan kawasan kumuh di wilayah yang dipimpinnya tersebut.

Adapun luasan kawasan kumuh di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), mencapai lebih dari 90 hektare, termasuk 5.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH).

Keyakinan tersebut semakin meningkat mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo baru saja menerima dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sebesar 15 juta USD atau sekitar Rp 233 miliar.

Dengan adanya dana tersebut, Gibran mengatakan, penyelesaian masalah kawasan kumuh bisa lebih cepat 2 tahun dari target sebelumnya.

Baca juga: Gibran: Masa Tugas Imam Masjid Sheikh Zayed Solo Tak Lebih dari Setahun, Bisa Lanjutkan Studi ke UEA

"Ada percepatan dua tahun untuk menyelesaikan (masalah kawasan kumuh) karena ada pendanaan. Nanti kalau tidak sesuai target ya terlambat sampai 2025 tidak apa-apa," kata Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (3/1/2023).

Meski begitu, Gibran mengakui bahwa penanganan masalah kawasan kumuh dan RTLH tidak mudah.

"Yang jelas selama 2-3 tahun terakhir ini ada akselerasi untuk mencapai nol persen," ujar Gibran.

"Memang tidak gampang karena ada masalah pendanaan dan lainnya, makanya kemarin saya carikan anggarannya. Yang penting kita sudah anggarkan untuk itu," lanjutnya.

Baca juga: 2 Bupati Tolak Pembangunan Tol Lingkar Solo, Gibran Bilang Begini

Sementara itu, Kepala Disperum KPP Solo, Taufan Basuki mengatakan, Pemkot Solo telah menyiapkan strategi untuk mengentaskan kawasan kumuh dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.

"Luasan kawasan kumuhnya masih 94 hektar, RTLH yang mesti diselesaikan kurang dari 5.000 bangunan," ucap Taufan.

"Tahun ini kita lanjutkan penyelesaian Kawasan Semanggi dan mulai masuk ke kawasan kumuh skala wilayah lainnya seperti di Tipes dan Pajang, juga skala lingkungan yang lainnya termasuk mulai masuk ke RTLH-nya," imbuhnya.

Dia menjelaskan, bila berdasarkan RPJMD, penyelesaian kawasan kumuh dan RTLH di Solo dijadwalkan selesai pada tahun 2026.

Baca juga: Gibran Alokasikan Dana Hibah dari UEA untuk Penataan Kawasan Baluwarti Solo

Akan tetapi, sama seperti Gibran, dia pun optimis bisa menyelesaikan persoalan tersebut lebih cepat.

"Dengan pendanaan yang tidak hanya mengandalkan APBD Kota (Solo), penyelesaiannya bisa rampung lebih awal," jelasnya.

Sebelumnya, Gibran mengatakan, pihaknya menerima dana hibah dari Pemerintah UEA karena Kota Solo tak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"APBD (Kota Solo) terbatas, kita sudah ada prioritasnya, kita juga sudah dibantu CSR dari swasta, dibantu kementerian, tapi permasalahan tidak pernah habis," tutur Gibran.

Baca juga: Keraton Solo dan Sriwedari Perlu Perhatian Khusus, Gibran: PR Besar Saya

"Namanya masalah akan selalu ada. Namanya anggaran pasti selalu tidak mencukupi. Ada masalah-masalah baru," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com