Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Residivis Pencurian dan Penganiayaan Bersama Anaknya yang Masih Kelas 2 SMK Aniaya Orang Hanya karena Motornya Disalip

Kompas.com - 21/12/2022, 19:25 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Residivis empat kali tidak bikin jera dan hati-hati. PN alias Ponidi (46) malah bersama TTA (19), anaknya yang masih pelajar kelas dua SMK, menganiaya orang lain di jalan menanjak yang disebut warga sebagai tanjakan Bibis pada Padukuhan Bulu, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ayah dan anak itu berasal dari Pedukuhan Jetis, Kalurahan Sinduati, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Keduanya bersama ADA (18) asal Purwosari, Girimulyo, melakukan pengeroyokan pada dua korban hingga luka dan masuk rumah sakit.

Salah satu korban pengeroyokan itu bahkan masih anak-anak, yakni JHD (14). Korban lain bernama KA (20). Kedua korban merupakan warga Girimulyo.

Baca juga: Emosi Motornya Disalip, Preman di Kulon Progo Aniaya Pelajar

“(Bahkan) kedua tersangka adalah bapak dan anak. Mereka asal Sleman,” kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini, Rabu (21/12/2022).

Pengeroyokan terjadi di tengah perjalanan JHD dan KA mengendara motor dari Kapanewon Nanggulan ke rumah mereka di Kalurahan Giripurwo, Girimulyo. Keduanya naik motor Yamaha Jupiter B 6667 CNX.

Jalan yang dilalui memang menanjak. Saat itu, JHD dan KA mendahului dua motor pelaku, yakni ADA yang mengendara sendirian Honda Scoopy AB 2096 XJ, dan TTA dan PN yang mengendara Honda Beat B 3668 FLM.

Kapolres Fajarini mengungkapkan, saat itu muncul ketersinggungan salah satu pelaku sehingga mengejar dan menghentikan JHD dan KA. Ditambah pula persoalan masa lalu memantik pelaku untuk menganiaya.

“Permasalahan masa lalu, lirik-lirikan dan pelotot-pelototan bikin emosi. Begitu didahului (disalip) dikira menantang. Lalu dihentikan,” kata Fajarini.

Setelah itu, terjadi pengeroyokan yang dipimpin PN. Ia bahkan menggunakan pisau cutter hingga patah.

Baca juga: Gara-gara Tak Terima Disalip, 2 Pria di Mataram Aniaya Anggota Polisi

Anak dari PN ikut melakukan kekerasan menggunakan ikat pinggang kepala besi. Sedangkan ADA memukul dengan tinju.

“Pelaku yang bapak-bapak ini bukannya melerai malah mengeluarkan cutter dan menganiaya korban,” kata Fajarini.

Kedua korban menderita luka sayat, JHD pada punggung sepanjang 10 Cm dan KA di lengan. KA bahkan masih rawat inap di RSUD Nyi Ageng Serang.

Pengeroyokan itu diketahui warga. Mereka mengejar pelaku sambil juga menghubungi polisi. Warga menangkap PN dan TTA.

Salah satu korban mendatangi rumah teman terdekat untuk mencari ADA yang kebetulan satu kecamatan. Pelaku ADA akhirnya tertangkap.

PN dkk kini berada dalam tahanan. Polisi menjerat mereka dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Heboh Santri Gontor Tewas Dianiaya Senior hingga Wapres Turun Tangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki Coworking Space hingga Coffee Shop

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki Coworking Space hingga Coffee Shop

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com