Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Atap Ambruk di SD Muhammadiyah Gunungkidul Sisakan Trauma Bagi Siswa

Kompas.com - 09/11/2022, 18:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Insiden ambruknya atap SD Muhammadiyah Bogor di Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sisakan trauma bagi para siswa. 

Dilansir dari TribunJogja.com, insiden itu membuat sejumlah siswa trauma untuk ke sekolah.

Hal itu diungkapkan W, salah satu orangtua murid kelas 6 berinisial B. W mengatakan, anaknya sempat mengaku takut berangkat ke sekolah.

Baca juga: Kasus Atap SD Muhammadiyah Bogor Ambruk, Polisi Periksa 10 Saksi dan Datangkan Ahli dari UGM

Menurut W, saat insiden itu terjadi, B berada di dekat FA. FA merupakan siswa yang meninggal dunia dalam insiden itu. Sementara putrinya sendiri alami luka-luka dalam insiden tersebut. 

"Saat itu anak saya berada di pinggir ruangan, baru selesai mengikuti kegiatan pengajian di gedung itu," jelas W pada wartawan, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Ribuan Warga Iringi Kepergian F, Korban Ambruknya Atap SD Muhammadiyah Bogor

"Takut katanya, bahkan minta pindah sekolah lain saja," tambahnya.

Selain itu, kata W, adik B yang masih duduk di kelas satu juga mengaku trauma dan takut berangkat sekolah.

Baca juga: Saldo Awal Saya Rp 2 Miliar Lebih, Waktu Cek Sudah Nol Rupiah


Pendampingan korban

Sementara itu, Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinsos-PPPA Gunungkidul, Aris Winata, menjelaskan, sejumlah siswa SD Muhammadiyah Bogor yang menjadi korban kondisinya masih trauma.

Hal itu ditunjukkan dengan keluhan yang diterimanya soal para siswa yang sulit tidur. Kondisi itu, katanya, jelas sebagai bentuk trauma.

"Makanya harus segera ditangani agar traumanya bisa ditekan," jelas Aris.

Pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan provinsi untuk program pendampingan itu. Namun pelaksanaannya harus menunggu hingga mereka pulih sepenuhnya secara medis.

"Kalau benar-benar dinyatakan stabil secara medis, baru proses Trauma Healing kami lakukan," ujarnya.

Penyelidikan polisi 

Sepuluh saksi terkait insiden itu telah diperiksa. Polisi juga berkoordinasi sejumlah ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengungkap penyebab atap di tiga ruangan SD Muhammadiyah Bogor ambrol.

"Sudah 10 orang yang kita periksa jadi saksi baik dari pihak sekolah, komite, maupun dari pemborongnya," kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro, Rabu (9/11/2022).

Mahardian menjelaskan, tim UGM juga telah menganalisa dan mengambil sampel atap yang roboh tersebut.

Soal dugaan kelalaian, polisi mengaku masih mendalaminya.

"Untuk pelanggaran atau kelalian masih dalami, yang pastinya agar lebih jelas ketika kita sudah mendapatkan penjelasan teknis dari UGM," lanjutnya.

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Dita Angga Rusiana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Ambruknya Atap Gedung SD Muhammadiyah Bogor Gunungkidul Bikin Siswa Alami Gangguan Sulit Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com