Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rektor UGM Mewisuda Putrinya Sendiri: Ya bahagia, Ya Terharu, Ya bangga

Kompas.com - 26/10/2022, 21:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Momen unik yang terjadi dalam acara wisuda Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (26/10/2022) beredar di media sosial (medsos) TikTok.

Video momen unik ini diunggah di akun Tiktok Universitas Gadjah Mada (UGM). Di akun Tiktok tersebut terlihat seorang wisudawan berjalan ke atas podium. Kemudian, sembari tersenyum, Rektor UGM Prof Ova Emilia mengalungkan samir.

Lalu wisudawan tersebut mencium tangan Prof Ova Emilia. Ternyata wisudawan tersebut adalah putri sulung Rektor UGM yakni He Yeon Asva Nafaisa. 

Ova mengatakan wisuda hari ini untuk pascasarjana UGM. Dalam hal ini diikti lebih dari 1.500 wisudawan baik program doktor, magister, spesialis, dan sub spesialis lainnya.

Baca juga: Ketika Jokowi Disambut Lagu Ojo Dibandingke dari Ratusan Siswa SD di Balikpapan

Dia mengatakan momen mewisuda putrinya sendiri adalah kebetulan yang menyenangkan. 

"Itu kan kebetulan yang menyenangkan. Jadi kebetulan anak saya mendapat nilai baik ya, jadi IPKnya 4," katanya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Dia juga menyampaikan di acara wisuda tersebut putrinya kebetulan mendapatkan kesempatan untuk menjadi wakil wisudawan.

"Terus kemudian dia mendapatkan kesempatan untuk menjadi wakil wisudawan, begitu. Jadi itu kesempatan langka sih. Alhamdulillah," imbuhnya.

Selama ini sebagai Rektor UGM, dirinya sudah beberapa kali mewisuda mahasiswa. Namun, kali ini diakuinya berbeda. Perasaan campur aduk pun dirasakan Prof Ova Emilia.

"Ya yang jelas bahagia ya terharu. Ya nano nano lah. Ya bahagia, ya terharu, ya bangga. Dan saya kira itu bukti kemandirian anak lah," ucapnya.

Dia mengungkapkan putrinya meraih dua gelar yakni spesialis dermatologi dan venereologi atau spesialis kulit dan kelamin. Selain itu juga gelar S2 Kedokteran Klinik.

"Dia spesialis sekaligus S2. Dia ambil combined degree. Jadi dapat S2 juga dapat spesialis. Spesialisnya kulit dan kelamin. Dermatologi dan Venerologi. S2 kedokteran klinik. Itu untuk menunjang spesialisnya S2nya itu," terangnya.

Baca juga: Cerita Para Penjaga Hutan Way Kambas, Bertaruh Nyawa tapi Hanya Diupah Rp 450.000

Dia mengatakan setiap anak masing-masing mempunyai kekhususan dan keinginan sendiri sehingga tak bisa disamakan. 

"Kebetulan dia anak yang sangat rajin dari awal dan senang belajar gitu ya. Dan sangat mandiri. Dan saya tidak pernah ngoyak-ngoyak (mengejar-ngejar) gitu atau mungkin saya les-in nggak. Dia sangat mandiri dan senang hal-hal baru," ucapnya.

Dia menuturkan putri sulungnya senang dengan penelitian. Ke depan putrinya terebut berkeinginan menjadi dosen kedokteran.

"Terus dia sekarang kan spesialis dan memang ingin menjadi dosen di kedokteran katanya. Tapi juga tergantung dia juga, karena senang penelitian mengembangkan ilmu lah senang gitu," ungkapnya.

Beri kebebasan untuk anak

Prof Ova Emilia memberikan kebebasan kepada empat anaknya untuk memilih profesi yang diinginkan. Termasuk putri sulungnya He Yeon Asva Nafaisa.

"Jadi kebetulan anak-anak saya, saya punya anak empat itu tidak pernah sih kita mengharuskan ke mana. Pilihan jadi dokter ya memang dia pingin, passion-nya kesitu," tandasnya.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Polisi Bantu Pemotor Ganti Rugi Kerusakan Mobil Pakai Uang Pribadi

Ada dua hal yang ditekankan oleh Prof Ova Emilia kepada anak-anaknya dalam menjalani kehidupan. Pertama adalah menjunjung tinggi kejujuran.

"Yang pertama itu adalah jujur, baik kepada diri sendiri atau pada apa yang dilakukan. Karena jujur itu menjadi satu value yang akan menjadi stampel yang akan dibawa sampai akhir. Entah dia bekerja atau apapun maka jujur itu menjadi hal modalitas yang utama," tegasnya.

Hal kedua yang ditekankan Prof Ova Emilia adalah tentang kedisiplinan waktu.

"Yang kedua harus disiplin waktu dan itu semua sulit menghadapi itu, kita sering terkecoh dengan waktu. Tapi saya kira kita semua harus belajar bersama-sama waktu itu harus di dikelola dengan baik. Sekali dia ditinggal dia tidak akan kembali lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com