Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Baluwerti, Saksi Sejarah Perkembangan Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 17/09/2022, 19:35 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Bangunan Keraton yang tak terpisahkan dari Sumbu Filosofi Yogyakarta memiliki dua lapis tembok pertahanan yang memiliki nama dan maknanya masing-masing.

Keberadaan bangunan benteng Keraton ini tak hanya sebagai ikon namun juga menjadi saksi sejarah pemerintahan Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Plengkung Wijilan, Gerbang di Kawasan Keraton Yogyakarta yang Identik dengan Kuliner Gudeg

Benteng bagian dalam yang secara langsung melingkupi bangunan kedhaton atau kawasan Keraton yang disebut Cepuri.

Baca juga: Hubungan 3 Bangunan di Sumbu Filosofi Yogyakarta, Apa Maknanya?

Sementara benteng bagian luar yang melingkupi bagian keraton dan permukiman di sekitarnya disebut Baluwerti.

Baca juga: Mengenal Sumbu Filosofi Yogyakarta, Konsep Tata Ruang Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I

Apa itu Benteng Baluwerti

Benteng Baluwerti adalah bangunan tembok setebal 4 meter dengan bentuk mirip persegi empat, namun berbentuk lebih besar bagian timur.

Benteng Baluwerti dari timur ke barat memiliki panjang 1200 meter, sedang arah utara ke selatan memiliki panjang 940 meter.

Nama Benteng Baluwerti memiliki kesamaan bunyi dengan kata baluarte yang dalam Bahasa Portugis juga berarti benteng.

Benteng Baluwarti mulai dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan selesai di masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II.

Plengkung dan bastion pada Benteng Baluwerti

Pada masa lalu, kawasan di dalam lingkup baluwarti memiliki lima buah pintu gerbang utama atau plengkung.

Namun saat ini hanya terdapat empat plengkung, yaitu Plengkung Tarunasura (Wijilan) di sebelah timur Alun-alun Utara, Plengkung Jagasura di sebelah barat Alun-alun Utara, Plengkung Nirbaya (Gading) di sebelah selatan Alun-alun Selatan, dan Plengkung Jagabaya di sisi barat Baluwerti.

Satu plengkung yang telah ditutup pada 23 Juni 1812 adalah Plengkung Madyasura/Tambakbaya sehingga dikenal sebagai Plengkung Buntet.

Plengkung Tarunasura atau Plengkung wijilan adalah salah satu gerbang masuk ke dalam kawasan Jeron Beteng.Shutterstock/Uknee Jogja Plengkung Tarunasura atau Plengkung wijilan adalah salah satu gerbang masuk ke dalam kawasan Jeron Beteng.

Benteng Baluwerti juga semula memiliki empat bangunan tambahan di sisi barat daya, barat laut, timur laut, dan sisi tenggara yang berbentuk segi lima.

Pada ketiga sudut banggunan tersebut menjorok keluar dan diberi semacam sangkar dengan lubang-lubang kecil sebagai tempat penjagaan yang disebut sebagai bastion.

Pada dinding antar bastion diberi longkangan sebanyak sepuluh buah sebagai tempat memasang meriam.

Salah satu bastion di bagian timur laut diketahui hancur pada peristiwa Geger Sepoy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com