Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makna Lirik Lagu Daerah Jawa Tengah Cublak Cublak Suweng

Kompas.com - 16/09/2022, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Salah satu lagu tradisional asal Jawa Tengah adalah Cublak Cublak Suweng.

Lagu ini merupakan lagu tradisional yang berasal dari Walisongo, tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Dilansir dari Gramedia.com, di balik lirik lagu itu terkandung nilai-nilai moral, nasehat dan amanat, bagi masyarakat untuk hidup bersama dalam kerukunan dan menciptakan kesejahteraan bersama.

Baca juga: Lirik dan Makna Lagu Lir-Ilir, Lagu Tradisional dari Jawa Tengah Ciptaan Sunan Kalijaga

Berikut ini lirik lagu Cublak Cublak Suweng:

Cublak cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundung gudhel
Pak Empong lerak-lerek
Sopo ngguyu ndelekakhe

Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong

Baca juga: 5 Lagu Daerah dari Sulawesi Utara, Lirik dan Makna

Dalam bahasa jawa, Cublak suweng berarti tempat perhiasan anting-anting (suweng) yang biasa dipakai perempuan.

Mengutip artikel KompasTV yang melansir artikel ilmiah binus.ac.id tulisan Freddy Widya Ariesta berjudul "NILAI MORAL DALAM LIRIK “DOLANAN CUBLAK-CUBLAK SUWENG”, kata gelenter berarti berserakan.

Sementara gudel adalah istilah yang digunakan masyarakat Jawa sebagai anak kerbau untuk melambangkan orang bodoh.

Mambu ketundhung gudèl bermakna bahwa bahkan orang bodoh (minim pendidikan) mencari harta duniawi tersebut dengan penuh nafsu ego, tindakan korupsi, jual beli jabatan tujuannya untuk mencari kebahagiaan sesaat.

Pak empo lera-lere, bermakna orang bodoh tersebut seperti orang tua ompong yang sedang kebingungan.

Bisa dimaknai bahwa meskipun berlimpah harta, orang kadang kebingungan dan selalu gelisah karena dikuasai oleh keserakahannya sendiri.

Sopo ngguyu ndhelikake, diartikan yang siapa tertawa dialah yang menyembunyikan. Lirik ini memiliki pesan bahwa kebahagiaan milik orang yang bijaksana.  

Mereka adalah orang orang yang tersenyum dalam menjalani setiap cerita hidup, walaupun berada hidup tengah-tengah dunia yang penuh keserakahan.

Sir (hati nurani/suara hati) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi) bermakna, hati nurani yang kosong.

Artinya, kebahagiaan abadi adalah milik mereka yang rendah hati, tidak meremehkan orang lain, serta selalu melatih kepekaan hati nuraninya.

Secara singkat, makna dari lirik lagu yang terkandung dalam lagu Cublak-Cublak Suweng adalah untuk mencari harta jangan hanya menuruti hawa nafsu saja.

Namun semuanya memang harus kembali ke hati nurani yang begitu bersih yang tidak dipengaruhi oleh hawa nafsu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com