Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Jumiah, Pemulung yang Berkurban Sapi Seharga Rp 22 Juta, Kini Kembali Menabung demi Berhaji

Kompas.com - 03/07/2022, 13:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pemulung di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, berkurban seekor sapi seharga Rp 22 juta pada Idul Adha mendatang. Pemulung tersebut bernama Jumiah (80)

Warga Kampung Gagakan, RT 004 RW 002, Kelurahan Sijeruk, Kecamatan Kota Kendal itu bekerja sebagai pencari rongsokan.

Sapi kurban tersebut dibelinya menggunakan uang hasil memulung.

Baca juga: Kisah Nenek Pemulung Menabung 15 Tahun untuk Beli Sapi Kurban Seharga Rp 22 Juta

Pendapatan Jumiah dari penjualan barang rongsokan tak menentu. Dia kadang memperoleh uang Rp 35.000-Rp 60.000 dalam sepekan, tergantung seberapa banyak barang yang ia dapat.

Setiap mendapat hasil penjualan rongsokan, nenek yang tinggal seorang diri ini mengambil sebagian untuk kebutuhan makan.

Sedangkan selebihnya dia titipkan ke anak tirinya untuk ditabungkan.

"Saya nabungnya ke anak, enggak dihitung jumlahnya. Kalau ada, saya kasihkan ke anak," ujarnya, Selasa (28/6/2022), dikutip dari Tribun Banyumas.

Baca juga: Kisah Pemulung di Bengkulu, Gulung Tikar saat Pandemi Bangkit Kembali Berkat Prakerja

15 tahun menabung

Ilustrasi uang koin.SHUTTERSTOCK Ilustrasi uang koin.

Perjuangan Jumiah untuk bisa berkurban harus dilalui dengan berjerih payah selama 15 tahun.

Jumiah mengatakan, dirinya dulu berjualan makanan di depan rumahnya.

Namun, usai suaminya meninggal dan anak-anaknya telah berkeluarga, Jumiah memilih beralih menjadi pemulung.

Saat menjalani pekerjannya itu, Jumiah berangkat sekitar pukul 07.00 WIB dan pulang ke rumah pukul 11.00 WIB.

"Enggak mesti (mulungnya). Kadang jauh, berangkatnya jalan kaki, pulangnya becak. Enggak kuat bawa rosok," ucapnya.

Meski hasil mencari barang rongsokan tak menentu, tetapi Jumiah tetap bersyukur.

Baca juga: Kisah Tukang Becak Asal Majalengka, Nabung Rp 20.000 Tiap Hari untuk Naik Haji

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tabrak Mobil yang Berhenti di Lampu Merah, Pengendara Motor Tewas

Tabrak Mobil yang Berhenti di Lampu Merah, Pengendara Motor Tewas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Cuaca Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Cuaca Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pernah Dipecat karena 'Nyabu', Mantan Hakim Danu Arman Jadi Analis Perkara di Pengadilan Tinggi Yogyakarta

Pernah Dipecat karena "Nyabu", Mantan Hakim Danu Arman Jadi Analis Perkara di Pengadilan Tinggi Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 19 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 19 Maret 2024

Yogyakarta
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Yogyakarta untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Yogyakarta untuk Lebaran 2024

Yogyakarta
Dinas PU DIY Siapkan Anggaran Rp 11 Miliar untuk Perbaiki Jalan Godean

Dinas PU DIY Siapkan Anggaran Rp 11 Miliar untuk Perbaiki Jalan Godean

Yogyakarta
Mahasiswa Filsafat UGM Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Kata Pihak Kampus

Mahasiswa Filsafat UGM Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Kata Pihak Kampus

Yogyakarta
Masuk Permukiman di Gunungkidul, Monyet Ekor Panjang Curi Makanan dan Pukuli Kambing Warga

Masuk Permukiman di Gunungkidul, Monyet Ekor Panjang Curi Makanan dan Pukuli Kambing Warga

Yogyakarta
Fakta Pembunuhan Kotabaru Yogyakarta, Pelaku Baru Pertama Kali Bertemu Korban

Fakta Pembunuhan Kotabaru Yogyakarta, Pelaku Baru Pertama Kali Bertemu Korban

Yogyakarta
Pembunuh Perempuan di Rumah Kos Kotabaru Terancam Hukuman Mati

Pembunuh Perempuan di Rumah Kos Kotabaru Terancam Hukuman Mati

Yogyakarta
Usai Ikut Aksi 'Kampus Menggugat', Guru Besar UGM Mengaku Terima Pesan Caci Maki

Usai Ikut Aksi "Kampus Menggugat", Guru Besar UGM Mengaku Terima Pesan Caci Maki

Yogyakarta
Jalan Rusak di Sleman Sering Sebabkan Kecelakaan, Jaga Warga Pasang 'Banner' Minta Diperbaiki

Jalan Rusak di Sleman Sering Sebabkan Kecelakaan, Jaga Warga Pasang "Banner" Minta Diperbaiki

Yogyakarta
Pelaku Pembunuhan di Kotabaru Kenal Korban di Medsos, Motif Membunuh Emosi dan Mabuk

Pelaku Pembunuhan di Kotabaru Kenal Korban di Medsos, Motif Membunuh Emosi dan Mabuk

Yogyakarta
Cegah Antraks, Pemkab Gunungkidul Susun Raperda Larangan Brandu

Cegah Antraks, Pemkab Gunungkidul Susun Raperda Larangan Brandu

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com