Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Investasi Abal-abal TKW di Kebumen | Pasangan Menggelar Pernikahan di Metarvese

Kompas.com - 03/07/2022, 06:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Berikut populer Yogyakarta pada Sabtu (2/7/2022):

1. Investasi abal-abal Mantan TKW di Kebumen

FT alias Fitri Crypto (36), warga Desa Krandengan, Kecamatan Puring, Kebumen, Jawa Tengah ditangkap atas kasus investasi abal-abal dengan investasi kripto atau uang digital.

Tersangka FT menjanjikan keuntungan 5 persen dari setiap uang yang diinvestasikan korban setiap 10 hari sekali.

FT mengaku, uang dari investor digunakan untuk membeli sejumlah properti seperti tanah dan ruko serta barang mewah lainnya.

FT adalah mantan tenaga kerja wanita atau TKW. Ia bekerja di Hongkong sejak tahun 2017 hingga 2021.

Selama itu sudah ada 2.800 investor yang bergabung dan menyetorkan uang padanya.

Deposit yang paling kecil adalah Rp 1 juta dan terbanyak hingga Rp 2 miliar. Total sekitar Rp 200 miliar yang sudah masuk ke rekening FT.

Baca juga: Investasi Abal-abal Mantan TKW di Kebumen, Janjikan Untung 5 Persen, Ada 2.800 Investor Jadi Korban

2. Pasangan di Yogyakarta menggelar pernikahan di Metaverse

undangan dan contoh konsep metaverse pernikahan yang akan digelarIST undangan dan contoh konsep metaverse pernikahan yang akan digelar
Daniel Oscar Baskoro dan Erlinda Aji Ayuningrum sepasang kekasih akan melangsungkan pernikahan di Grha Sabha Pramana (GSP), Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (2/7/2022).

Namun, ada yang unik dengan pernikahan yang akan digelar tersebut. Pernikahan Oscar dan Erlinda akan digelar menggunakan metaverse.

Nantinya para tamu undangan diberikan tautan yang bisa diakses. Para tamu undangan bisa memilih menu pada laman yang disediakan.

Tamu bisa memilih untuk streaming video hingga menikmati pernikahan dengan metaverse.

Dalam tautan tersebut tamu undangan bisa turut menyapa pengantin melalui buku tamu yang disediakan di awal halaman metaverse pernikahan.

"Ada semacam website kita bisa lihat prosesi acaranya. Kemudian story dari pernikahan ini terkait kedua pengantin dengan tampilan 360 derajat bisa merasakan vibesnya," ujar kolega mempelai, Arief Faqihudin.

Baca juga: Jarang Terjadi, Pasangan di Yogyakarta Ini Menggelar Pernikahan di Metaverse

3. Damkar evakuasi cincin di kemaluan

ilustrasi pemadam kebakaran. (Shutterstock) ilustrasi pemadam kebakaran. (Shutterstock)
Petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Bantul membantu melepas cincin di pangkal kemaluan pemuda usia 21 tahun asal Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (30/6/2022). Saat itu Pusdalops BPBD Bantul mendapat telepon dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS PKU Muhammadiyah Bantul .

Pihak rumah sakit meminta tolong untuk memotong cincin yang tersangkut di alat vital seorang pemuda.

Proses evakuasi berlangsung cukup lama, sekitar satu jam karena cincin yang tersangkut terbuat dari monel.

"Soalnya monel itu ulet, kalau besi atau emas malah mudah, jadi kalau monel harus dipotong di dua sisi. Kalau emas cukup satu sisi sudah bisa direnggangkan. Monel tidak bisa, harus dipotong dua sisi baru bisa dilepas,jadi memang agak lama," Koordinator Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul , M Khamdani dikutip dari Tribun Jogja.

4. Cerita polisi yang viral kakinya dibasuh anak

Kedekatan Aipda Dwi Cipto bersama Akbar seorang siswa SD di Danurejan, Kota Yogyakarta, Jumat (1/7/2022) (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda) Kedekatan Aipda Dwi Cipto bersama Akbar seorang siswa SD di Danurejan, Kota Yogyakarta, Jumat (1/7/2022)
Sebuah video merekam anggota polisi yang kakinya dibasuh anak laki-laki, viral di media sosial.

Ia adalah anggota Bhabinkamtibmas Tegalpanggung, Danurejan, Kota Yogyakarta Aipda Dwi Cipto. Ia terlihat menitikkan air mata saat keduanya dibilas oleh bicah usia 13 tahun, Akbar Eka Riyadi Santoso.

Saat diwawancara, Aipda Dwi Cipto, mengakui bahwa dia merasa terenyuh saat Akbar Eka Riyadi Santosa tiba-tiba mendekat kepadanya, lalu memeluk dan membasuh kedua kakinya.

Peristiwa tersebut terjadi saat wisuda siswa-siswi SD Widoro, Tegalpanggung, Danurejan.

Aipda Dwi bercerita bocah 13 tahun itu bukan anaknya. Ia bercerita memberikan perhatian kepada Akbar karena bocah 13 tahun itu sempat tak sekolah.

Saat itu sang ibu kandung Akbar sakit hingga akhiranya meninggal dunia. Aipda Dwi kemudian membantu Akbar dan perawatan sang ibu yang saat itu sedang sakit.

Hingga akhirnya saat wisuda, Aipda Dwi datang ke sekolah karena wali Akbar tidak ada. Sang ibu meninggal dan ayahnya kerja serabutan di luar negeri.

"Entah dia spontan apa bagaimana, tiba-tiba Akbar datang ke saya. Dia membasuh kaki saya. Karena walinya gak ada. Ibunya meninggal, ayahnya serabutan di luar
kota. Saya ikut menangis saat itu," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Rachmawati, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com