Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Minyak Goreng Curah Pakai Pedulilindungi atau KTP, Warga Khawatir NIK-nya untuk Pinjol

Kompas.com - 29/06/2022, 19:20 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi Pedulilindungi atau KTP saat membeli minyak goreng curah. Sejumlah masyarakat di Kota Yogyakarta tidak setuju dengan aturan tersebut.

Salah satunya, Erick Syafriatna,  pemilik rumah makan padang. Dia mengetahui aturan ini dari berita yang beredar.

Dia tidak setuju dengan aturan ini karena konsumen minyak goreng curah kebanyakan adalah para pelaku usaha.

"Enggak setuju karena rata-rata yang beli minyak curah pelaku usaha, Mereka membeli dalam jumlah enggak sedikit, mereka beli mesti dalam jumlah banyak, Artinya cari yang harga murah," katanya, Rabu (29/6/2022).

Dia mempertanyakan fungsi menunjukkan NIK saat membeli minyak goreng curah. Dia menduga pembelian dengan menunjukkan NIK untuk pembatasan.

"NIK bisa dipakai untuk setiap kali membeli dibatasi misalnya, mungkin begitu," katanya.

Baca juga: Rencana Pembelian Migor Curah Pakai PeduliLindungi, Pedagang di Purwokerto: Pasti Mbah-mbah Enggak Mudeng

Lebih Lanjut Erick juga mempertanyakan keamanan data jika setiap kali membeli harus menggunakan NIK atau aplikasi Pedulilindungi. Pasalnya jika membeli menggunakan NIK maka pedagang harus mencatat NIK pembeli satu persatu.

Hal tersebut membuat pedagang memiliki data diri pembeli.

"Ada wacana bahwa membeli nunjukin NIK, dicatat oleh penjual. Si penjual megang data, kita khawatir bisa disalahgunakan seperti pinjol, atau untuk kejahatan siber," kata dia.

Menurut dia beli menggunakan NIK atau pedulilindungi justru mempersulit pembeli. Apalagi belum tentu pembeli memiliki gawai yang dapat menjalankan aplikasi PeduliLindungi.

"Intinya malah jadi ribet belum tentu semua orang ke pasar itu bawa HP. Belum tentu semua orang punya paket internet. Enggak semua orang punya aplikasi. Ini bakal akan mempersulit rakyat kecil khususnya bidang pelaku usaha atau rumah tangga yang menggunakan minyak curah," jelasnya.

Hal serupa juga dikemukakan pedagang lain yakni Mega (29) asal Jugoyudan, Kota Yogyakarta. Ia merasa jika harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi justru mempersulit saat membeli minyak goreng curah.

"Intinya ribet, dan malah membuat antrean," kata dia.

Menurut dia antrean tersebut akan membuat kerumunan,

"Kalau harus pakai minyak goreng kemasan enggak rugi, enggak tidak sebanding dengan keuntungannya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com