Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

79.000 Sapi di Gunungkidul Diusulkan Jadi Sasaran Vaksinasi PMK

Kompas.com - 15/06/2022, 19:03 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengajukan 79.000 ekor sapi untuk divaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Namun demikian, hingga kini belum diketahui kapan vaksin akan diberikan.

"Belum tahu kapan pelaksanaannya, tapi sudah mempersiapkan dengan menyetorkan jumlah sapi yang masuk sasaran vaksin," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Rabu (15/6/2022).

Dijelaskannya total populasi sapi di Gunungkidul ada 157.000 ekor. Namun demikian yang menjadi prioritas penerima vaksin PMK yakni sapi perah, indukan sapi betina, anakan, dan sapi potong dewasa.

"Penginnya 157.000 ekor ini langsung divaksin. Tapi berhubung memakai skala prioritas, maka yang diajukan ada 79.000 ekor," kata Wibawanti.

Baca juga: Mati Terjangkit PMK, Ratusan Sapi di Pujon Malang Dikubur Massal

Wibawanti mengatakan, kemungkinan pemberian vaksin hampir mirip dengan Covid-19. Dalam hal ini ada penyuntikan dosis pertama, kedua, hingga booster.

“Dua dosis untuk vaksin diberikan tahun ini. sedangkan vaksinasi booster dilaksanakab 2023 mendatang," kata dia.

Dia berharap dengan adanya vaksin ini bisa menekan laju penularan PMK.

"Sejauh ini ada 198 ternak yang berstatus sebagai Suspek PMK," kata Wibawanti.

Dia mengakui pembukaan aktivitas pasar hewan berpotensi memperluas penyebaran PMK. Namun untuk pencegahan pihaknya juga melakukan upaya secara berlapis.

Mulai ternak dari luar daerah harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), kendaraan pengangkut ternak harus melalui kolam dipping.

Saat menemui suspek PMK, pihaknya akan memberi obat dan mengembalkan ke daerah asal ternak tersebut.

"Nanti di daerah asalnya, pengobatan tetap dilanjutkan oleh petugas Puskeswan setempat," kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan pembukaan pasar hewan sudah melalui pertimbangan dan persiapan matang.

Diawali dengan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. Kemudian memantau perkembangan kasus suspek PMK dan koordinasi dengan instansi terkait.

"Kami juga mempertimbangkan aspek perekonomian juga," ucap dia

Pembukaan dilakukan setelah hampir dua minggu seluruh pasar hewan di Gunungkidul ditutup karena PMK.

Nantinya seluruh pasar hewan yang berjumlah 11 lokasi akan segera dibuka kembali. Namun, akan dievaluasi setelah dua pekan dibuka.

"Setelah dibuka dua kali pasaran, nantinya akan kita evaluasi bersama bupati dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Apakah nanti dilanjutkan dibuka atau ditutup kembali," kata Kelik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com