Terutama sebagai kader Muhammadiyah, Buya ingin Muhammadiyah tetap sejuk dan bersatu.
"Umat Islam juga beliau ingin suasana yang damai dan bersatu, kedamaian dan kebersatuan itu salah satu hal yang diperjuangan oleh tokoh-tokoh besar, tokoh-tokoh bangsa yang dimiliki oleh negeri ini," kata dia.
Meninggalnya Buya Syafii Maarif ini menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia menurut Kofifah, karena di saat-saat seperti ini pemikiran Buya dibutuhkan untuk mengawal bangsa dan negara.
"Maka tugas kita adalah bagaimana bisa menjaga, menindaklanjuti dan terus bisa menjalankan pikiran-pikiran besar beliau untuk menjaga integritas dari seluruh warga bangsa supaya suasana sejuk damai," kata diaa.
Saat berbincang dengan istri mendiang Buya Syafii, Kofifah mendapatkan cerita bahwa Buya adalah sosok yang mandiri dalam menjalani kehidupan, baik itu skala domestik, maupun publik.
Baca juga: Khofifah : Buya Syafii Merangkul Semua Golongan
Kemandirian yang dilakukan oleh Buya bukan hanya diceritakan atau dinarasikan tapi dijalankan oleh Buya dalam kehidupan sehari-hari.
"Rasanya tidak mudah mengikutinya tapi pembelajaran kehidupan saya rasa harus terus kita lakukan untuk kita cari yang terbaik bagi ikhtiar kita membangun ketahanan keluarga baru kemudian ketahanan nasional," ucap mantan menteri sosial ini.
Menurut dia, menjaga ketahanan keluarga bukanlah hal yang sederhana. Menjaga ketahanan keluarga sangat penting untuk diikuti dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
"Membangun harmonis partnership di antara beliau dan umi Nur Kholifah ini menjadi bagian penting bagi kita untuk kita terus ikuti dan menindaklanjuti di dalam perjalanan kehidupan kita masing-masing," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.