Martinus menceritakan, Aku Kancamu pernah melaksanakan hal serupa sebelum pandemi Covid-19. Kehadiran mereka menunjukkan persaudaraan di antar umat beragama.
Aku Kancamu, kata Martinus, sejatinya refleksi tentang kemanusiaan, filosofi sesama manusia dan ciptaan Tuhan.
Dengan filosofi itu, mereka selalu berupaya menyempatkan ikut dalam kegiatan kemasyarakatan, termasuk terkait kehidupan toleransi dan persaudaraan sesama manusia.
Selain para pemuda dari GKJ Wates, 25 pemuda dari Gereja Katolik Wates Santa Bunda Maria Penasihat Baik juga turut membantu menjaga parkir dan mendukung kondisi saat shalat Id agar berjalan lancar.
Mereka tersebar di beberapa persimpangan hingga area Rumah Tahanan Klas IIB.
“Ada kesempatan, kenapa tidak. Ketika pemuda (dari gereja lain) meminta izin (untuk ikut membantu), saya bilang boleh dan akan kami temani,” katanya.
Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Perkirakan Jemaah Shalat Id Capai 300.000 Orang
Para pemuda gereja Katolik Santa Bunda Maria Penasihat Baik memang telah merintis kegiatan seperti ini sejak tiga tahun sebelumnya.
Wakil Ketua II Santa Maria Bunda Penasihat Baik, Sudarsono mengungkapkan, semua ini menunjukkan sikap toleransi. Sebelumnya, umat Islam juga banyak membantu saat umat Kristiani menjalankan ibadah.
Sikap toleransi itu harus terus dipupuk dan dilestarikan. Semua mencipta sinergi antar umat beragama yang harus dibudayakan dan jadi contoh bagi daerah lain.
“Semangat menunjukkan toleransi dan saling berbagi. Sikap dan nilai seperti ini harus terus dipupuk,” kata Sudarsono yang juga sehari-hari bekerja sebagai Kepala Bagian Perencanaan (Kabag Ren) Polres Kulon Progo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.