Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelima Penyerang Anak Anggota DPRD Kebumen hingga Tewas Tergabung dalam Geng Sekolah

Kompas.com - 11/04/2022, 18:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kelima pelaku penyerangan yang menewaskan Dafa Adzin Albasith, anak anggota DPRD Kebumen di Gedongkuning, Yogyakarta, disebut tergabung dalam geng sekolah.

"Kelompok pelaku ini nama grup-nya saya tidak sebutkan, saya kasih inisial M," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam jumpa pers, Senin (11/04/2022).

Ade menyatakan, alasannya untuk tidak mengungkapkan nama gengnya dikarenakan cita-cita kelompok pelaku agar namanya semakin dikenal.

Baca juga: Pelaku Penyerangan Gir yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen di Yogyakarta Tertangkap

"Satu cita-cita kelompok ini adalah ingin ngetop, makin kita sebut makin senang dia. Jangan berikan kesempatan yang bisa mereka jadikan bahan untuk mengajari juniornya. Ada kecenderungan seperti itu berdasarkan fakta kasus-kasus yang terjadi di wilayah hukum DIY," tegasnya.

Awalnya para pelaku yang tergabung dalam geng M akan perang sarung dengan geng inisial V di perempatan Druwo, Ringroad Selatan.

Kemudian aksi perang sarung ini digagalkan oleh patroli Polres Bantul. Sehingga kedua kelompok ini pun membubarkan diri, meninggalkan lokasi.

Dari kelompok geng berinisial M yakni FAS (18) warga Sewon, Kabupaten Bantul, AMH (19) warga Depok, Kabupaten Sleman, MMA (20) warga Sewon, Kabupaten Bantul, HAA (20) warga Banguntapan, Kabupaten Bantul, dan RS (18) warga Mergangsan, Kota Yogyakarta meninggalkan lokasi dan melintas di ringroad selatan.

"Sebagian dari kelompok M ini dua motor yang dikendarai oleh lima pelaku ini melintas di ringroad. Ke arah timur di jalur lambat," ungkapnya.

Tidak selang berapa lama dari jalur cepat melintas lima kendaraan yang merupakan kelompok korban. Kelompok korban ini terdiri dari delapan orang.

Baca juga: Pelaku yang Tewaskan Anak DPRD Kebumen Berusaha Hilangkan Barang Bukti dan Buat Skenario

Kelompok korban ini tidak terlibat dalam perang sarung. Mereka sebelumnya pada Sabtu (2/04/2022) sekitar pukul 22.00 WIB nongkrong di warung kopi di dekat Tugu Yogyakarta sampai tengah malam. Dari warung kopi mereka bermain balap lari di Alun-alun Kidul hingga pukul 01.00 WIB.

Dari Alun-alun Kidul kelompok korban kemudian menuju Jalan Parangtritis. Saat melintas di ringroad selatan inilah, kelompok korban bertemu kelompok pelaku.

"Karena suaranya (suara knalpot) sangat keras kemudian mendahului kelompok pelaku sempat terjadi saling lirik dan ketersinggungan. Kemudian kelompok korban memulai dengan kata-kata ayo rene, rene (ayo sini, sini)," tuturnya.

Polisi saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa penganiayaan di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta yang menyebabkan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Dafa Adzin Albasith meninggal dunia. Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Minggu (3/4/2022) dini hari (Foto Dokumentasi Humas Polda DIY)KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Polisi saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa penganiayaan di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta yang menyebabkan siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Dafa Adzin Albasith meninggal dunia. Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Minggu (3/4/2022) dini hari (Foto Dokumentasi Humas Polda DIY)

Kelompok pelaku kemudian merespons dengan mengejar. Kelompok korban melaju ke arah utara yaitu ke jalan Imogiri Barat.

"Proses ke sana terjadi saling ancam, kemudian saling ejek, makian saling dikeluarkan. Hingga akhirnya kelompok korban mengarah ke daerah Tungkak dan menuju jalan Gedongkuning," urainya.

Kelompok korban sempat melihat ke belakang. Mereka melihat kelompok pelaku sudah tidak ada di belakang. Kemudian kelompok korban berhenti di warung makan indomie (warmindo) di daerah Gedongkuning.

Baca juga: Pelaku yang Menewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen Ditangkap, Ini Permintaan Sultan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com