KULON PROGO, KOMPAS.com – Sedikitnya sembilan rumah rusak tertimpa pohon roboh di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kerusakan beragam pada tiap rumah, mulai dari kerusakan hanya atap, terasnya saja, kamar tidur, dapur, bahkan hingga kandang hewan peliharaan.
Rumah rusak akibat tertimpa pohon berpotensi terus bertambah lantaran banyak yang belum dilaporkan. Sementara kerugian masih belum bisa dihitung.
Baca juga: Berteduh di Toko, Hasan Tercengang Lihat Motornya Remuk Tertimpa Pohon Tumbang
“Belakangan ini banyak sekali peristiwa, termasuk pohon tumbang (mengakibatkan kerusakan). Masih ada kejadian kecil-kecil yang belum dilaporkan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi di ruang kerjanya, Jumat (18/2/2022).
Peristiwa pohon tumbang terjadi saat hujan sangat deras turun, Kamis (17/2/2022) sore hingga petang. Hujan terjadi merata di provinsi DIY.
Hujan kali ini disertai angin kencang yang mengakibatkan pohon roboh di setidaknya di kapanewon (kecamatan) Wates, Panjatan, Kokap, Girimulyo, Temon, Lendah, Sentolo, maupun Kalibawang.
Pohon tumbang ada yang berukuran tinggi tujuh meter hingga 17 meter. Tetapi ada satu pohon tumbang setinggi 20 meter.
Kebanyakan jenis pohon jati dan kelapa, namun ada dua peristiwa pohon durian tumbang dan robohnya satu pohon trembesi.
Banyak pohon tumbang mengenai rumah roboh, merusak kandang, menutup jalan hingga memutus aliran listrik.
Baca juga: Keluarga Pemotor yang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Kebayoran Lama Akan Diberi Santunan Rp 50 Juta
Sampai Jumat siang pukul 12.00 WIB, laporan masuk baru 13 kasus bencana akibat hujan deras tadi malam.
Sembilan di antaranya berupa rumah rusak akibat tertimpa pohon, dua kandang rusak akibat tertimpa pohon, satu kabel listrik putus juga karena tertimpa pohon dan satu longsor banket pagar.
Diprediksi masih ada banyak laporan yang belum masuk, diperkirakan karena sudah bisa ditangani cepat oleh warga secara gotong royong.
Karena kasus tersebut, Joko mengingatkan masyarakat untuk makin memperhatikan lingkungan sekitar, terutama bagi yang memiliki pohon besar agar berbesar hati memangkas pohon untuk mengurangi risiko tumbang menimpa rumah.
“Jangan sampai dirobohkan oleh alam,” kata Joko.
Baca juga: Di Kota Malang, Mobil Tertimpa Pohon Tumbang Dapat Ganti Rugi Rp 15 Juta
Peristiwa itu, kata Joko, berkaitan dengan cuaca ekstrem yang biasa disertai hujan dan angin kencang. Cuaca buruk itu sudah berlangsung sejak awal bulan.
Dampak hujan angin tidak tidak hanya menimbulkan pohon roboh. BPBD melaporkan peristiwa bencana meningkat jumlahnya sepanjang Februari 2022. Selain pohon tumbang, beberapa hari sebelumnya telah terjadi banjir yang menggenangi beberapa kecamatan hingga peristiwa tanah longsor.
Mengutip informasi dari BMKG, cuaca buruk ini masih akan terus berlanjut hingga pertengahan Maret 2022.
Joko mengingatkan warga untuk memerhatikan pohon tinggi, dahan keropos, normalisasi aliran sungai, membersihkan sampah di saluran air, hingga memperhatikan rekahan tanah untuk segera ditambal atau ditutupi.
Dengan peka pada lingkungan maka bisa mereduksi peluang terjadinya bencana.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Truk Bermuatan Jerami, Jalan Lintas Sumbawa-Tano Sempat Macet 1 Kilometer
“Masyarakat harus siap-siap terhadap kejadian cuaca ekstrem ini yang bercampur dengan angin kencang,” kata Joko.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Edi Wibowo mengungkapkan, BPBD juga menyiapkan logistik peralatan hingga permakanan untuk menghadapi bencana.
Mereka akan menyalurkannya lewat dukuh atau kepala dusun, misalnya saja angkong, sekop, seng ataulah terpal.
Penyaluran logistik itu untuk membantu percepatan normalisasi daerah yang kena bencana.
“Bantuan diserahkan pada pak dukuh baik berupa alat maupun bantuan paket bahan makanan, seperti beras, minyak, kecap dan lainya,” kata Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.