Selain evakuasi ular, para relawan juga memberikan edukasi dan pengenalan soal reptil dan satwa liar lainnya kepada masyarakat.
Harapannya, kata Janu, masyarakat akan lebih tahu cara menangani ketika bertemu dengan ular atau satwa lainnya.
Menurutnya, paradigma yang berkembang dalam masyarakat soal ular justru lebih berpotensi memberikan ancaman untuk keseimbangan lingkungan.
"Exalos bertanggungjawab dalam edukasi ini dan merubah paradigma masyarakat soal ular sehingga lingkungan tetap terselamatkan," tambahnya.
Sebagai informasi, saat ini jumlah relawan Exalos Indonesia lebih kurang 400 orang yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.
Baca juga: Dalam Sehari, Damkar Jember Evakuasi 2 Ular Kobra Sepanjang 2 Meter yang Masuk Rumah Warga
Salah satu relawan Exalos Indonesia, Agung Jodhi Prasetyo (39), yang biasa dipanggil Pakdhe Jo, mengatakan, sekitar tahun 2019 dirinya merintis Exalos Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan.
Saat itu hampir seminggu sekali mendapat laporan dari warga soal ular masuk ke rumah.
Salah satu yang berkesan baginya adalah saat mengevakuasi ular kobra yang telah menggigit mati seekor sapi.
"Masih minimnya pemahaman masyarakat soal mana ular berbisa dan mana yang tidak berbisa. Hal itu memicu konflik manusia dengan ular masih tinggi. Disitulah kita punya tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat," katanya.
Baca juga: 5 Ular Kobra Ditemukan di Bawah Lemari Rumah Seorang Warga Lamongan
Jodhi pun berbagi cara agar mencegah ular masuk ke rumah. Salah satunya dengan memberi kawat di saluran pembuangan air.
Lalu hindari menumpuk barang-barang bekas di dalam rumah. Kondisi rumah yang penuh tumpukan barang bekas berpotensi untuk menjadi tempat persembunyian ular.
Kemudian, lanjut Jodhi, warga bisa memberi pewangi atau kamper/kapur barus di beberapa lokasi di rumah.
Menurut Jodhi, wewangian atau aroma tersebut akan mengacaukan sensor jacobson yang dimiliki ular.
Jodhi mengatakan, ular berburu mengandalkan sensor jacobson dengan cara menangkap aroma dari partikel udara dengan cara menjulurkan lidahnya.
Selain itu, lanjut Jodhi, jika warga merasa takut atau ragu ketika bertemu ular, lebih baik segera menjauh dan memanggil bantuan relawan atau pemadam kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.