KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Yogyakarta mulai menunjukkan kenaikan. Pemerintah daerah berencana akan mengevaluasi pembalajaran tatap muka (PTM).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat beradadi Taman Budaya Gunungkidul (TBG) Sabtu (29/1/2022) menjelaskan, ada kemungkinan siswa akan diliburkan.
Sementara itu, terungkapnya kasus suami istri pembuat bakso menggunakan ayam mati kemarin (tiren) masih jadi sorotan.
Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY meningkat cukup tinggi.
Hal itu membuat pihaknya berkoordinasi dengan Kabupaten/kota dan juga Dinas Pendidikan untuk evaluasi PTM.
"Jadi karena ini kasus positif untuk Jogja cukup tinggi, saya sudah koordinasi dengan teman-teman di Kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan supaya dievaluasi lagi pembatasan waktu dan pembatasan jumlah saat PTM," kata Baskara
Baca berita selengkapnya: Kasus Covid-19 di Yogyakarta Naik, PTM Bakal Dievaluasi
Asep Taryanto (51), warga Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, menjadi korban klitih saat mengantarkan istrinya berobat asma.
Menurutnya, para pelaku melemparkan batu ke kaca mobil dan membuat kaca mobilnya pecah. Selain itu, batu sempat mengenai dadanya.
"Iya klitih, jadi saya nganter istri saya ke dokter Bambang itu. Karena istri punya asma harus ada obatnya. Sampai sana masih tutup buka jam 4 pagi. Dulunya 24 jam, karena kondisi kaya gini jam 12 tutup buka lagi jam 4 pagi," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (28/1/2022).
Baca berita selengkapnya: Antar Istri Berobat Asma, Warga di Sleman Yogyakarta Jadi Sasaran Klitih
Suami istri asal Padukuhan Ponggok II, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DIY, berinisial MHS (51) dan AHR (50), ditangkap karena memproduksi bakso ayam tiren.
Bisnis suami istri yang dilakukan sejak 2018 itu ternyata tak diketahui warga sekitar.