Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Siraman Pengantin: Pengertian, Tujuan, Tata Cara, dan Makna Ubarampenya

Kompas.com - 25/01/2022, 18:20 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Jawa mengenal berbagai macam adat istiadat yang masih dilestarikan dan dijalankan hingga saat ini.

Salah satu adat Jawa yang masih bertahan adalah upacara siraman yang biasa dilakukan sebagai bagian dari upacara pernikahan.

Upacara siraman dilaksanakan sebelum prosesi pernikahan atau ijab kabul dilaksanakan. Biasanya siraman dilakukan antara jam 10.00 atau 15.00 WIB.

Dalam upacara siraman, kedua mempelai akan disiram atau diguyur air yang dicampur dengan beraneka ragam bunga.

Baca juga: Mengenal Makna Upacara Siraman pada Pernikahan Aurel Hermansyah

Secara umum, siraman ini bermaksud untuk membersihkan fisik dan mental kedua mempelai sebelum resmi menjadi pasangan suami istri dan membina rumah tangga.

Pengertian Siraman

Siraman berasal dari bahasa Jawa, yaitu kata siram yang artinya mandi. Ada pula yang memaknainya dengan mengguyur.

Secara istilah, siraman merupakan proses memandikan atau mengguyur calon pengantin sebelum prosesi ijab kabul dilaksanakan.

Bagi masyarakat Jawa, siraman tidak hanya membersihkan raga saja. Lebih dari itu, siraman juga untuk membersihakn jiwa kedua calon pengantin.

Membersihkan jiwa dan raga ini penting, sehingga kedua calon pengantin dalam keadaan bersih dan segar saat memulai kehidupan baru sebagai suami istri.

Baca juga: Prosesi Siraman Ria Ricis, Momen Bahagia dan Penuh Haru

Tujuan Siraman

Siraman dilakukan sebelum akad nikah atau ijab kabul dilaksanakan.

Masyarakat Jawa memiliki ketentuan tersendiri, yaitu melaksanakan siraman antara jam 10.00 atau 15.00.

Penentuan jam tersebut bukan sembarangan. Jam 10.00 dan jam 15.00 dipercaya merupakan waktu saat bidadari turun ke sungai untuk mandi.

Dengan melakukan siraman pada jam-jam yang bersamaan dengan mandinya bidadari itu, pengantin wanita diharapkan bisa menjadi cantik seperti bidadari.

Selain tujuan dari penentuan waktu tersebut, siraman juga memiliki tujuan luhur dari pelaksanaannya.

Adapun tujuan siraman sendiri adalah memohon berkah dan rahmat Tuhan agar kedua mempelai dibersihakan dari segaka keburukan.

Dengan siraman, kedua calon pengantin juga diharapkan mendapat tuntunan selama mengarungi bahtera rumah tangga.

Siraman juga dimaknai secara simbolik bahwa pengantin bertekad untuk berperilaku, bertindak, dan bertutur kata yang bersih dan baik selama menjadi suami sitri.

Baca juga: Mengenal Makna Sesajen dan Belajar Cara Dakwah dari Wali Songo

Tata Cara Siraman

 Upacara Siraman dalam rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa.SHUTTERSTOCK/OEN MICHAEL Upacara Siraman dalam rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa.
Adapun tata cara siraman pertama adalah menyiapkan air kembang setaman yang digunakan untuk menyiram kedua mempelai.

Biasanya, air yang digunakan juga berasal dari beberapa tempat yang berbeda.

Berikutnya, calon pengantin yang sudah mengenakan busana siraman akan dijemput kedua orangtuanya dari kamar.

Calon pengantin akan dituntun untuk ke tempat siraman, yang diiringi para sanak saudaranya.

Setelah kedua calon pengantin siap di tempatnya, acara akan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh setempat.

Kemudian siraman dimulai. Adapun yang pertama kali menyiramkan air adalah bapak pengantin, kemudian ibunya, lalu diikuti oleh orang-orang yang dituakan.

Pihak terakhir yang menyiram biasanya adalah juru rias atau sesepuh yang telah disepakati.

Pada siraman terakhir, kedua calon pengantin akan dikeramasi dengan beberapa piranti atau ubarampe, yaitu landha merang, santen kanil, air asam.

Calon pengantin juga diluluri tubuhnya dengan konyoh, lalu disiram air lagi hingga bersih.

Acara berikutnya adalah doa bersama, kemudian ditutup dengan penyiraman air kendi yang telah disiapkan kepada calon pengantin.

Baca juga: 5 Makanan yang Kerap Dijadikan Sesajen Masyarakat Jawa Beserta Maknanya

Ubarampe Siraman

Dalam upacara siraman terdapat beberapa piranti atau ubarampe yang harus disiapkan.

Masing-masing ubarampe siraman itu tidak sembarangan, mereka memiliki makna filosofis yang mendalam.

Berikut beberapa makna ubarampe siraman:

Air siraman disebut juga dengan banyu peritosari. Air siraman merupakan air yang dicampur dengan bunga setaman, yaitu mawar, melati, dan kenanga.

Sumber air bisa memilih salah satu dari: 7 sumber air berbeda, air keraton, air tempuran dua aliran sungai, atau sumur-sumur tua.

Adapun sumber air dari 7 tempat yang berbeda ini melambangkan harapan hidup untuk saling menolong.

Tujuh dalam bahasa Jawa adalah pitu, yang kemudian dimaknai dengan saling pitulungan atau saling tolong menolong.

Kembang atau bunga setaman yang biasa digunakan adalah mawar, melati, dan kenanga. Ketiganya merupakan bunga yang terkenal harum baunya.

Maksud dari penggunaan kembang setaman ini adalah agar keluarga yang dibina senantiasa keharuman dari para leluhur.

Harum bagi masyarakat Jawa bermakna diberkahi, direstui, sehingga keluarga yang dibina tidak menemui ringtangan yang besar.

Baca juga: Resep Madumongso Wijen, Camilan Manis di Pernikahan Adat Jawa

Bunga melati melambangkan ketulusan yang luar biasa. Melati dimaknai dengan "rasa melas saka jero ati", atau kasih sayang dari dalam hati.

Bunga kenanga dimaknai dengan kata “keneng-a” atau gapailah. Maknanya, calon pengantin diharapkan bisa menggapai keluhuran budi para pendahulu.

Sementara mawar dimaknai dengan kata “mawi-arsa” yaitu memiliki kehendak atau niat. Bahwa pengantin harus memiliki ketulusan niat dalam membina rumah tangga.

Beberapa ubarampe siraman lain seperti gayung dari batok kelapa dimaknai agar kedua mempelai memanfaatkan hasil alam secara bijaksana.

Lalu ada kendi yang dipecahkan, yang bermakna pengantin siap menikah dan membina rumah tangga dengan baik.

Selain itu juga ada makanan yang disajikan saat upacara siraman seperti nasi tumpeng, bubur ketan 5 warna, pisang raja, dan sebagainya.

Masing-masing makanan itu juga memiliki makna filosofis yang mendalam, dan harapan kebaikan bagi kedua calon pengantin.

Sumber:
Kompas.com
Walisongo.ac.id
Ubharajaya.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com