Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Sriwedari: Sejarah, Isi, dan Kronologi Sengketa

Kompas.com - 16/01/2022, 12:03 WIB
William Ciputra

Penulis

Adapun penetapan titik keraton berdasarkan langkah gajah milik Pakubuwono II. Gajah itu dilepas untuk berjalan dari keraton di Kartasura dengan diiringi abdi dalem keraton.

Hingga memasuki Dusun Sala, gajah itu masih terus berjalan. Gajah itu lantas berhenti di lokasi yang saat ini menjadi lokasi Taman Sriwedari.

Lokasi gajah berhenti itu sejatinya menjadi lokasi keraton yang baru. Namun ada ramalan yang menyebutkan keraton tidak akan langgeng jika didirikan di lokasi gajah berhenti itu.

Lantas titik bakal keraton yang baru itu digeser lebih ke timur, hingga pada lokasi keraton saat ini.

Isi Taman Sriwedari

Terdapat sejumlah bangunan sebagai tempat hiburan yang ada di Taman Sriwedari. Di antaranya:

1. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka menjadi salah satu bangunan yang berada di area kompleks Taman Sriwedari sebelah timur.

Letak Mesum Radya Pustaka ini tepatnya ada di Jalan Slamet Riyadi, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Museum ini dibangun oleh Adipati Sosrodiningrat IV, yang kala itu menjabat sebagai pepatih dalem Keraton Kasunanan Surakarta.

Secara bahasa, radya berarti negara atau keraton, dan pustaka berarti perpustakaan. Sehingga arti Radya Pustaka adalah perpustakaan negara.

Di dalam museum ini terdapat sejumlah koleksi seperti arca pusaka, wayang kulit, peralatan musik tradisional, hingga pakaian kerajaan.

Setidaknya terdapat 400 naskah kuno yang tersimpan dalam museum ini, di antaranya naskah yang ditulis era Pakubuwono I tahun 1729.

Baca juga: Radya Pustaka di Kota Solo, Museum Tertua Indonesia

2. Gedung Wayang Orang

Gedung Wayang Orang SriwedariBayu Adi Isnanto/Tribunsolo.com Gedung Wayang Orang Sriwedari
Bangunan yang berada di area kompleks Taman Sriwedari berikutnya adalah Gedung Wayang Orang.

Gedung pertunjukan ini didirikan pada tahun 1910 pada masa pemerintahan Pakubuwono X. Sehingga gedung ini termasuk gedung pertunjukan tertua di Indonsia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

Yogyakarta
Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Yogyakarta
Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Yogyakarta
PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

Yogyakarta
250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

Yogyakarta
UPDATE Kecelakaan Maut di Pertigaan Exit Tol Bawen, 3 Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

UPDATE Kecelakaan Maut di Pertigaan Exit Tol Bawen, 3 Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan

Yogyakarta
Kaesang Bicara soal Kemungkinan Maju Pilkada Depok Usai Gabung PSI

Kaesang Bicara soal Kemungkinan Maju Pilkada Depok Usai Gabung PSI

Yogyakarta
Kaesang Pilih Terima KTA PSI di Rumah Jokowi, Ini Alasannya

Kaesang Pilih Terima KTA PSI di Rumah Jokowi, Ini Alasannya

Yogyakarta
Cerita di Balik Video Viral Polisi 'Simbah Nikah', Panut: Kalau Jodoh, Akan Kembali Lagi

Cerita di Balik Video Viral Polisi "Simbah Nikah", Panut: Kalau Jodoh, Akan Kembali Lagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com