Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (1/1/2022) sekitar pukul 22.00 WIB di pinggir jalan raya daerah Kedungpane, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ngaliyan Kompol Umbar menceritakan kronologi tindak pemerasan tersebut.
Saat itu, pelaku yang sedang mengendarai mobil disalip oleh korban yang menaiki sepeda motor matik.
Kedua pelaku kemudian mengejar dan menghentikan sepeda motor korban dengan cara memalangkan mobil.
Baca juga: Petani di Banyuwangi Jadi Korban Polisi Gadungan, 6 Orang Diamankan
"FSM membawa senjata api tapi ternyata korek api, menodongkan kepada korban sambil mengatakan, 'Berhenti, kalau enggak berhenti tak tembak ndasmu (kepalamu)'," tutur Umbar menirukan perkataan pelaku.
Korban lalu diminta berboncengan dengan FSM menggunakan sepeda motor. Sedangkan KRT mengikuti dari belakang sambil mengendarai mobil.
"Sesampainya di depan Kampus UIN, korban diminta untuk berhenti dan digeledah oleh FSM. Sewaktu dilakukan penggeledahan, FSM mengaku menemukan 3 butir pil koplo dari dalam bungkus rokok yang dibawa korban," terang Umbar.
Baca juga: Tipu Warga Rp 8,5 Juta, Seorang Polisi Gadungan di Sidoarjo Terancam 4 Tahun Penjara
Setelahnya, korban dimasukkan ke dalam mobil. Pelaku mengaku akan membawanya ke Polda Jawa Tengah.
Sewaktu berada di dalam mobil, kedua tangan korban dilakban dan ditampar beberapa kali di bagian wajah oleh FSM.
Korban lantas dipaksa menggadaikan motornya dengan hasil uang Rp 3,5 juta. Selain itu, pelaku juga mengambil uang Rp 650.000 dari dompet korban.
"Korban diberi uang Rp 50.000 dan disuruh pulang jalan kaki. Dia terus ke Polsek Ngaliyan," ungkap Umbar.