Lingkungan gua menjadi berkembang dan makmur karena aktivitas dagang
dan pertanian.
Baca juga: 3 Hal yang Wajib Dilakukan Bila Berkunjung ke Sam Poo Kong Semarang
Demi menghormati pimpinannya, Wang mendirikan patung Zheng He di gua batu
untuk dihormati dan dikenang masyarakat sekitar.
Wang meninggal pada usia 87 dan dimakamkan disekitar gua. Sejak saat itu,
masyarakat menyebutnya sebagai makam juru mudi.
Klenteng Sam Poo Kong terletak di Jalan Simongan Raya No. 129 Semarang,
Jawa Tengah.
4. Gereja Blenduk
Gereja Blenduk didirikan pada 1742 M dengan pendeta pertama Johannes Wilhelmus
Swemmelaar (1753-1760 M).
Gereja pada awalnya berbentuk rumah panggung Jawa yang atapnya berarsitektur
Jawa.
Hal tersebut diketahui dari, peta Kota Semarang pada 1756 yang
menunjukkan konfigurasi massa yang berbeda dengan saat ini.
Pada 1894 - 1895, gereja dibangun kembali oleh H.P.A. De wilde dan W.
Westmaas dengan bentuk yang ada saat ini.
Dari segi arsitektur, Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) bergaya Pseudo Barouque
(gaya arsitektur Eropa dari abad 17-19).
Pada 1981/1982 dilakukan studi kelayakan Gereja Blenduk dalam Proyek
Pemugaran Pemeliharaan sejarah dan Perbakala Jawa Tengah. Renovasi
terakhir dilakukan pada 2003.
Setiap renovasi diabadikan lewat tulisan di atas batu marmer yang terpasang
di bawah alter gereja.
Gereja Blenduk terletak di Jl. Letjen Supratman No 32, Tanjung Mas,
Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Sejarah Gereja Blenduk, Salah Satu Ikon Kota Lama Semarang
5. Tugu Muda
Tugu Muda dibangun untuk mengenang pengobanan rakyat atas pertempuran
lima hari di Semarang.
Tugu dibangun di tengah alun-alun Semarang dan diberi nama Tugu Muda
pada 28 Oktober 1945.
Tidak lama berdiri, tugu itu dibongkar tentara Belanda yang tergabung
dalam NICA (Nederlandsch Indie Civil Administratie) dan RAPWI
(Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees).
Pembangunan ulang Tugu Muda berlangsung pada 1950. Pembangunan atas
inisiatif anggota eks Angkatan Muda, seperti Martadi, Suroso,
A. Djaja, Suwarno, Tjipto Salim, dan Letnan Kolonel Sudiarto.
Lalu, pembangunan Tugu Muda membentuk panitia yang diketuai Walikota
Semarang ke tiga, yaitu RM. Hadisoebeno Sasrowerdoyo.
Tugu Muda baru dibangun di Simpang Lima yang berada di depan
kantor Devisi Diponegoro. Tugu dibangun pada Mei 1952.
Baca juga: Gereja Blenduk, Rumah Ibadah Ikon Semarang yang Ada Sejak Tahun 1753
6.Masjid Kauman Semarang
Masjid Kauman didirikan pada awal abad 16. Masjid didirikan oleh
Kyai Ageng Pandanaran.
Hingga saat ini, masjid sudah mengalami tiga kali pindah lokasi.
Lokasi pertama di Kelurahan Mugas, karena lokasi kurang strategis oleh Adipati
Surohadin, Bupati Semarang dipindahkan ke daerah Bubahan. Lokasi itu dianggap
lebih strategis pada 1751.
Pada masa kepemimpinan Jenderal Van Haagtin terjadi pertempuran kongsi China dengan
VOC sehingga masjid di Bubahan ikut terbakar.
Lalu, masjid dibangun lagi di daerah Kauman, sedikit bergeser ke utara dari lokasi
sekarang. Di lokasi ini, masjid tidak dapat bertahan lama karena terbakar akibat
tersambar petir.
Akhirnya, pembangunan digeser ke lokasi saat ini yang sedikit bergeser dari lokasi
sebelumnya.
Lokasi Masjid Kauman Semarang berada di di Jl. Aloon-Aloon Bar No, 11, Bangunharjo,
Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah
Baca juga: Jelajah Kota Lama Semarang, Ikuti Itinerary 1 Hari Berikut Ini
7. Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas