Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual di Next Earth, Ini Penjelasan Pakar Telematika

Kompas.com - 06/01/2022, 15:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dunia maya dihebohkan dengan penjualan Alun-alun Utara, Gedung Agung, hingga kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Penjualan itu dilakukan dengan cara virtual melalui laman nextearth.io dan dengan menggunakan teknologi blockchain atau dikenal dengan kripto.

Pakar telematika Ridi Ferdiana menjelaskan, penjualan penjualan secara virtual aset-aset negara itu merupakan pengombinasian beberapa teknologi seperti peta digital, blockchain, dan juga konsep metaverse.

Baca juga: Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual Secara Virtual, Ini Respons Pemerintah DIY

Ridi menjelaskan, metaverse adalah evolusi dari sebuah video game yang menghubungkan aktivitas dunia nyata ke dunia virtual.

Dia mencontohkan, video game The SIMS atau Second Life, misalnya, adalah sebuah video game yang merupakan cikal bakal metaverse. Aktivitas kehidupan di dunia sehari-hari sebagai manusia bisa dilakukan di dunia virtual. 

“Kemajuan teknologi menggeser sebuah video game menjadi sebuah dunia virtual yang mereplikasi kondisi dunia nyata,” kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis (6/1/2022).

Lanjut dia dengan teknologi komputasi yang sekarang semakin maju para pengembang teknologi sekarang dapat mereplika apa yang ada di dunia menjadi berada di dunia maya.

Seperti mereplika jalan yang ada di bumi, kompleks pertokoan, hingga lokasi-lokasi menarik lainnya.

“Pengembang teknologi informasi dapat mereplikasi seisi bumi dalam bentuk virtual, dan dari situlah Metaverse hadir,” kata dia.

Baca juga: Heboh Alun-alun Utara Dijual secara Virtual, Sekda DIY: Ada yang Percaya? Itu Hanya demi Rating

Dia menjelaskan Next Earth mengombinasikan berbagai teknologi peta digital, blockchain, dan juga konsep metaverse. Berbagai pengembang teknologi sekarang sudah membuat peta digital, peta digital inilah yang diperjual belikan dengan teknologi blockchain.

“Singkat kata Next Earth adalah jual beli cryptocurrency menggunakan tanah virtual sebagai asetnya. Next Earth menggunakan mata uang tersendiri yang dikenal dengan MATIC untuk membeli tanah tersebut,” jelasnya.

Lalu apakah Pemerintah DIY harus mengambil sikap dengan dijualnya aset negara secara digital melalui Next Earth? Menurut Ridi, aset virtual dalam Next Earth tidak lain adalah mata uang kripto.

Di Indonesia sendiri sudah menganggap cryptocurrency adalah sebuah komoditas digital yang diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan.

Baca juga: Ramai Alun-alun Yogyakarta Dijual Virtual, Ini Fakta dan Respons Pemerintah DIY

“Yang jadi pertanyaannya adalah seberapa credible mata uang crypto di Matic, apakah aman dan dijamin itu adalah lain cerita,” kata dia.

Ia menilai langkah pengembang teknologi Next Earth dengan memperjual belikan peta digital sebagai langkah yang cerdas, karena Next Earth mengizinkan pengguna memberi nama sendiri lokasi yang ada.

“Secara default nama yang kita beli adalah Unnamed Territory walaupun kursornya kita arahkan ke lokasi yang sangat ternama,” ujar dia.

Bagi pemilik aset di dunia nyata yang dijual secara digital atau virtual ini menurut Ridi adda dua langkah yang bisa dilakukan. PErtama adalah memilikinya kedua adalah membiarkan saja karena yang dijual berada di dunia virtual.

“Sesuai dengan namanya metaverse maka lokasi yang ada di metaverse ini tidak diberi nama (unnamed teritory) namun demikian pemilik aset virtual tersebut besar kemungkinan akan menamakannya dengan lokasi yang sama dengan di dunia nyata. Pada saat itu terjadi tentu pemilik asset real (nyata) dapat memilikinya atau membiarkannya karena di dunia virtual yang berbeda,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com