Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ, Perempuan Ini Dibuang Keluarga, Tinggal di Gubuk dan Dirawat Warga, Kini Dibawa ke RSJ

Kompas.com - 05/01/2022, 09:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - S alias A, perempuan usia 55 tahun tinggal di gubuk kecil di Pedukuhan Sindon, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia sudah tiga bulan tinggal seorang diri di gubuk panggung berukuran kecil yang mirip kandang.

A adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia pernah dirawat di saah sau RSJ di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Kisah A Hidup di Gubuk dan Resahkan Warga, Kepala Dusun: Dibuang Keluarga

Perempuan 55 tahun itu pernah menggelandang hingga ke Pulau Sumatera. Namun ia berhasil dipulangkan oleh pemerintah setempat ke Kulon Progo.

Diduga A tak diterima baik oleh keluarga suaminya karena kondisi kejiwaannya yang terganggung.

Ia pun tak lagi diurus oleh keluarganya.

“Dia ini seperti tidak diakui keluarganya. Seperti dibuang istilahnya,” kata Dukuh Ahmad Safrudin, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: 17 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dalam Ponpes di Kulon Progo, Polisi: Terduga Pelaku Belum Dipanggil

Dibantu warga

Karena mendapat penoakan dari keluarga, ia pun tinggal di gubuk sederhana yang pekarangannya dikeliingi pohon lebat dan sepi.

Untuk kebutuhan sehari-hari, ia mendapatkan bantuan dari warga sekitar termasuk bantuan uang.

Oleh A, yang tersebut digunakan untuk membangun gubuk meskipun tak layak ditinggali.

A juga memelihara ayam dan bebek serta mencari rongsokan untuk dijual.

Baca juga: Ribuan Anak di Kulon Progo Batal Terima Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

“Dibelikan (becak-becakan) roda tiga ini untuk mencari batok kelapa dan rongsokan. Dia punya kandang juga untuk memelihara ayam dan bebek. Dia membeli karena punya uang,” kata Ketua RW setempat, Suharman.

Selain uang, warga juga memberi bahan mentah untuk dimasak hingga kebutuhan air.

“Kalau MCK dia ke kerabatnya di bawah,” kata Suharman.

Baca juga: Polisi Periksa Teman Curhat Santriwati Korban Pelecehan Pengasuh Ponpes di Kulon Progo

Resahkan warga, sering lempar batu

Suharman mengatakan, tak lama menempati rumah itu, A kerap mengamuk.

Ia suka berteriak sendiri, menyerang orang yang ditemui dengan batu hingga merusak rumah tetangga dengan batu.

A juga kerap telanjang dan berjalan di jalan umum dan mencungkil jalanan kampung hingga rusak.

Karena dianggap meresahkan, warga sekitar membawa A ke RSJ di Pakem pada Seasa (4/1/2021) siang.

Baca juga: Rumah Disatroni Maling, Petani di Kulon Progo Kehilangan Uang Rp 27 Juta

Upaya ini melibatkan kerja sama banyak pihak, baik petugas dari Dinas Kesehatan Kulon Progo, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, petugas puskesmas setempat, dukuh, hingga Babin TNI maupun Bhabinkamtibmas Polri.

Namun Safrudin mengaku pihaknya masih memiliki PR karena A ditolak keluarganya.

“Kami masih punya banyak PR setelah sembuh nanti,” kata Safrudin.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com