Alexander Marwata menjelaskan, raker pada periode ini berbeda dengan sebelumnya.
"Dulu itu periode sebelumnya bukan seluruh organisasi. Setiap satuan kerja biro, direktorat ngadain sendiri-sendiri. Jadi bukan seolah-olah hal yang baru," terangnya.
Sedangkan, pada periode ini, raker diikuti seluruh satuan kerja.
Baca juga: Soal Raker di Hotel Bintang 5, Sekjen KPK: Sesuai BSU, Satu Orang Rp 700.000 hingga Rp 1 Juta
Menurutnya, cara ini bisa lebih menghemat anggaran KPK.
"Kalau dilihat biayanya secara keseluruhan pasti lebih hemat," sebutnya.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyampaikan, raker KPK di Yogyakarta ini membahas tiga agenda.
Yang pertama adalah rapat tinjauan kinerja (RPK) yang merupakan agenda rutin tahunan.
Kemudian evaluasi terhadap proses status alih pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Baca juga: Bersepeda Bersama Jadi Acara Penutup Raker KPK di Sleman
Agenda terakhir yakni penyusunan struktur baru setelah status pegawai KPK menjadi ASN.
Pada Jumat pagi, para peserta raker mengadakan gowes bareng.
Kegiatan tersebut dimulai dari Markas Kepolisian Sektor Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan finis di Warung Kopi Klotok, Pakem, Sleman.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Dony Aprian, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.