Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Beach Club Raffi Ahmad, Lurah: Warga Tidak Ada yang Protes

Kompas.com - 13/06/2024, 11:02 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Wahyu Suhendri, mengeklaim tidak ada penolakan warga terkait rencana pendirian resort dan beach club yang awalnya disebut milik Raffi Ahmad.

"Tidak ada mas, kalau warga sekitar malah adem ayem," kata Suhendri, saat dikonfirmasi melalui telepon, pada Kamis (13/6/2024).

Ia mengatakan, tanah yang digunakan sebelumnya milik warga sekitar, dengan luas sekitar 5 sampai 10 hektar. Pihaknya berharap polemik ini segera berakhir.

"Kami berharap bisa selesai dengan baik," kata dia.

Baca juga: Soal Beach Club Raffi Ahmad, Bupati Gunungkidul Bantah Ada Peletakan Batu Pertama

Suhendri mengaku, sudah mengklarifikasi terkait dengan pernyataannya mengenai investasi Raffi Ahmad melalui akun YouTube wong Gunungkidul.

Dalam video berdurasi 13 menit 30 detik awalnya bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Ngestirejo untuk melengkapi dokumen.

Selain itu, investor wajib berkonsultasi dan minta arahan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, kedua dengan Bupati Gunungkidul.

Konsultasi juga dengan Kalurahan Ngestirejo. Sebab, jika terjadi polemik kalurahan harus merespons.

"Jadi, kulo nuwun kepada wilayah itu. Penting juga untuk membangun komunikasi dengan masyarakat," kata dia.

Harapannya, masyarakat mengetahui rencana pembangunan tersebut.

Suhendri mengatakan, dalam video, bagi yang menolak mengatasmakan masyarakat, dirinya membantah. Sebab, di wilayahnya adem ayem.

"Di sini masyarakat biasa senang gitu lho ya, karena kegiatan pembangunan wisata di wilayah pesisir selatan itu kan bukan saat ini saja," kata dia.

Ia mengatakan, sudah banyak kawasan wisata yang buka dari ujung barat sampai ujung timur tidak ada yang menyebut penolakan.

Dia juga menyinggung kekhawatiran mengenai pembangunan berdampak pada sumur warga.

"Memang warga kami kurang air, kalau kemudian katanya berdampak sumur warga. Lho warga masyarakat kami di perumahan tidak ada yang punya sumur bos, sampai detik ini belum ada yang bisa menggali sumur," kata dia.

Air bersumber dari air hujan dan PDAM. Muara sungai bawah tanah dimanfaatkan juga untuk pertanian.

Baca juga: Begini Penampakan Lokasi Rencana Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad

Suhendri mengaku, harapan investor memenuhi prosedur, dan investasi membawa kepentingan masyarakat. Sebab, pemenuhan kebutuhan sekolah, hingga kegiatan sosial butuh biaya, sehingga harus bekerja.

Selain itu, bisa mencegah urbanisasi. Meski diakuinya seluruh warga tidak bisa terserap semua, tetapi paling tidak bisa untuk membuka lapangan kerja.

"Ini mencegah urbanisasi besar-besaran, kalau semua harus ke kota, akhirnya yang membangun desa tidak ada," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Kebakaran di Toko Mebel Kulon Progo, Pemilik: Tumpukan Kayu Mahoni

Yogyakarta
6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

6 Bocah Terseret Arus Sungai Progo Saat Cari Ikan, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Sempat Dirawat di RS, Dua Jemaah Haji Asal Bantul Meninggal di Tanah Suci

Yogyakarta
Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Hari Raya Kurban 2024 dan Temuan Ratusan Cacing Hati di Bantul Yogyakarta

Yogyakarta
Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Mengamuk, Sapi Jantan di Klaten Ditenangkan dengan Sapi Betina

Yogyakarta
Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Yogyakarta
Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Rumah Terdampak Tambang Urug di Gunungkidul Tidak Direlokasi

Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga 'Nyandhong' Gunungan

Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga "Nyandhong" Gunungan

Yogyakarta
Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Anggota DPRD Terpilih Asal Papua Meninggal Dunia Setelah Jadi Korban Tabrak Lari di Yogyakarta

Yogyakarta
Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Cerita Pemilik Rumah Terdampak Tambang Urug Tol Gunungkidul, Diliputi Rasa Waswas

Yogyakarta
Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Viral, Video Tambang Mepet Rumah Warga di Gunungkidul, Dikeruk untuk Tol

Yogyakarta
Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Kronologi Ambulans Bawa Jenazah Tabrak Truk di Tol Pemalang-Batang, 2 Tewas

Yogyakarta
Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Sapi dari Presiden Jokowi Dibagikan untuk 515 Keluarga di 5 Dusun Kulon Progo

Yogyakarta
Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Terjerat Tali, Sapi untuk Kurban Malah Mati di Gunungkidul

Yogyakarta
Geram: Pemain Judi 'Online' Sama dengan Pemakai Narkoba

Geram: Pemain Judi "Online" Sama dengan Pemakai Narkoba

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com