YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengeklaim telah mengentaskan 25.000 masyarakat miskin dengan cara mendorong warganya dengan berbisnis.
"Saya percaya, alhamdulillah saya mulai jadi Mensos akhir 2022 sampai Mei 2024 bisa mengeluarkan 25.000 masyarakat dari menerima bantuan sosial. Tidak menerima lagi. Karena pendapatannya di atas Rp 5 juta," ucap Risma saat ditemui pada acara pembukaan gerai Krisna Oleh-oleh Nusantara, di Kota Yogyakarta, Jumat (31/5/2024) malam.
Risma menyampaikan mengentaskan 25.000 masyarakat miskin dilalui dengan cara pelatihan-pelatihan membuat sebuah produk yang bisa dijual ke masyarakat.
"Harus menciptakan melatih mereka bagaimana bahkan harus menyakinkan mereka bahwa mereka bisa," kata dia.
Baca juga: Cerita Mensos Risma Entaskan Kemiskinan: Saya Tidak Malu Jadi Marketing
Baca juga: 5 Provinsi Paling Miskin di Pulau Jawa, Mana Saja?
Menurutnya, hal yang paling sulit adalah memberikan rasa percaya diri bagi masyarakat miskin dalam membuat sebuah produk.
"Rasa percaya diri untuk bisa membuat aja belum ada. Harus meyakinkan dulu, dan itu bisa mendapatkan income dan mengeluarkan dari kemiskinan," mata dia.
"Bahkan, mereka bukan jadi jutawan lagi bahkan beberapa di antaranya menjadi miliarder dan menjadi eksportir," katanya.
Baca juga: Benarkah Anak Miskin Cenderung Tetap Miskin Ketika Dewasa?
Risma bercerita, dia sempat meminta satu sapi kepada salah satu masyarakat binaannya, sapi tersebut akan diberikan ke masyarakat Dolly.
"Sapi satu untuk Dolly, alhamdulillah saya dikasih satu sapi untuk Dolly," katanya.
Risma menjelaskan, sebagai mensos memiliki berbagai tugas yakni menanggung masyarakat disabilitas dan juga mengentaskan kemiskinan.
Menurut dia, dalam mengentaskan kemiskinan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengajarkan masyarakat miskin untuk berbisnis.
"Mereka tidak tahu cara memasarkannya. Saya tidak malu dan ini sudah beberapa kalinya jadi Marketing UMKM keluarga miskin," paparnya.
Risma menambahkan, dalam memasarkan produk UMKM milik keluarga tidak mampu memang tidak mudah. Kendala itu disebabkan berbagai hal salah satunya adalah masyarakat miskin tak percaya diri dalam membuat produknya.
"Kami juga tidak mudah yang masuk ke sini adalah beberapa hasil karya saudara-saudara kita ada dari Biak, mama-mama di Biak kita ajari bagaimana membuat oleh-oleh, suvenir dan saat ini bisa diterima di Krisna di Jogja," kata dia.
Baca juga: Kronologi Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Negara Miskin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.