Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Kompas.com - 19/04/2024, 19:08 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sleman akan kembali mengusung Kustini Sri Purnomo untuk maju Pilkada Sleman 2024 mendatang. Diketahui, Kustini merupakan petahana. 

"Insyaallah (mencalonkan) Ibu Kustini Sri Purnomo," ujar Sekretaris DPD PAN Sleman R Inoki Azmi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/04/2024).

Baca juga: Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Inoki mengatakan keputusan mengusung kembali Kustini Sri Purnomo dalam Pilkada 2024 mendatang sudah sesuai dengan arahan DPP PAN.

"Kami sesuai arahan DPP. Bulan Ramadhan kemarin sudah Kami sampaikan kepada struktur DPD, DPC sampai DPRT yang dihadiri Ketua DPW DIY," ucapnya.

Dia menyebut ada sejumlah alasan PAN kembali mengusung Kustini Sri Purnomo dalam Pilkada 2024 mendatang. Salah satunya adalah melihat dari kinerja Kustini Sri Purnomo yang saat ini menjadi Bupati Sleman.

"Kami menilai kinerja Beliau baik, sregep (rajin) ketemu masyarakat, sigap merespons aspirasi, dapat menjaga hubungan baik dengan semua komponen masyarakat," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Inoki, program-program yang diusung oleh Kustini Sri Purnomo juga cukup baik. Salah satunya, program memajukan UMKM di Kabupaten Sleman.

"Program-program Beliau dalam memajukan UMKM, membangun dusun, internet di seluruh padukuhan dalam rangka mewujudkan masyatakat yang sejahtera terus berjalan," bebernya.

DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sleman pun terus menjalin komunikasi dengan partai-partai lain terkait koalisi. Bahkan, Kustini Sri Purnomo juga terus menjalin komunikasi.

"Sudah (menjalin komunikasi dengan partai-partai lain), komunikasi dengan partai-partai lain terus dilakukan, baik DPD PAN maupun Beliau Bu Kustini pribadi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com