YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan penambahan stok gas elpiji 3 kilogram untuk menstabilkan harga.
Hal ini karena gas yang diperuntukkan bagi keluarga miskin tersebut sempat langka dan harganya jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, mengatakan, pihaknya sudah mengajukan tambahan kuota dari 500.000 tabung ditambah 25 persen kepada Pertamina, untuk April 2024.
Penambahan tersebut untuk mencukupi kebutuhan warga, karena ada laporan sempat langka sebelum dan sesudah lebaran.
"Kemarin kita meminta ke Pertamina 25 persen untuk mempercepat pemulihan harga," kata Kelik saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Kronologi Ledakan di Warung Nasi Sego Resek Kota Malang
Pihaknya optimistis, harga dan pasokan gas elpiji 3 kilogram akan segera stabil dalam hitungan hari.
Sebelumnya, harga elpiji 3 kg sebesar Rp 15.500, sempat melambung dan menyentuh Rp 23.000 hingga Rp 25.000 per tabung di tingkat pengecer.
Kelik menyarankan masyarakat untuk membeli gas ke pangkalan agar lebih murah. Selain itu, untuk keluarga yang sudah mampu tidak menggunakan elpiji 3 kg.
"Dua hari tiga hari ke depan sudah normal karena ada penambahan yang cukup signifikan. Kemarin informasinya sempat Rp 23.000 hingga Rp 25.000," kata dia.
Sementara itu, salah seorang pedagang makanan di Wonosari, Bayu mengaku gas elpiji 3 kilogram di pasaran langka di pasaran. Harganya bahkan mencapai Rp 25.000 per tabungnya.
"Paling langka itu H+2 sampai H+4 lebaran, harganya Rp 25.000 per tabung. Pagi ini sudah Rp 22.500, kalau normal biasanya paling mahal Rp 18.000 per tabung," kata dia.
Baca juga: Soal Wacana Pencabutan Subsidi Gas Melon, Pertamina: Kita Hanya Menyediakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.