Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Kompas.com - 28/03/2024, 13:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Organda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melarang anggotanya memasang klakson telolet pada armada angkutan mudik Lebaran 2024.

Apabila nekat melanggar, pihaknya tak segan-segan untuk melakukan pencopotan.

Ketua Organda DIY Adi Prasetyo mengatakan, armada bus yang digunakan untuk angkutan Lebaran sudah dilakukan ramp check, dan setiap enam bulan sekali dilakukan pengujian terhadap kelengkapan kendaraan apakah sudah sesuai aturan atau tidak.

"Kalau ada klakson tambahan ada tindakan untuk melepas dari petugas," ujarnya saat dihubungi, Rabu (28/3/2024).

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan Lalu Lintas, Angkutan Lebaran di Brebes Diperiksa

Lanjut dia, Organda DIY melarang anggotanya memasang klakson telolet yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dia juga meminta agar anggotanya tak ikut-ikut memasang klakson telolet.

"Kalau kami jelas dari Organda melarang dan tidak mewajibkan ikut fenomena kekinian karena klakson yang bawaan juga sudah cukup fungsinya," kata dia.

Baca juga: Viral, Video Bocah Tertabrak Bus Saat Minta Sopir Bus Bunyikan Klakson Telolet di Pelabuhan Merak


Baca juga: Uji Coba Gratis, Ini Rute Bus Listrik di Medan dan Jam Keberangkatannya

Aturan soal klakson

Adi menjelaskan, kelengkapan armada sudah ada aturannya seperti lampu utama tak boleh lebih dari 12.00 candela, termasuk klakson yang di dalam aturan paling rendah 83 desibel dam paling tinggi 118 desibel.

"Tetap pakai klakson biasa saja yang standar bawaan pabruk sudah cukup. Gak perlu lagi ada aksesori dan suara lain yang buat bising, dan tidak nyaman kendaraan lain," bebernya.

Dia menjelaskan pemasaan klakson telolet juga dapat berpengaruh pada rem bus, karena klakson telolet membutuhkan bantuan angin yang menimbulkan tekanan. Sedangkan rem juga membutuhkan tekanan dari angin.

"Dari awal kami dalam internal PO tidak setuju fenomena itu dan tidak dianjurkan juga," jelasnya. 

Di sisi lain, Organda DIY menyiapkan 122 armada bus untuk angkutan mudik Lebaran.

"Itu khusus untuk kendaraan AKAP, ada juga angkutan cadangan karena target yang harus diangkut 137 juta pemudik," pungkasnya.

Baca juga: Fenomena Bocah Pengejar Telolet dan Penanganannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com