YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyebut 53 orang mengkonsumsi daging yang diduga terinfeksi antraks. Dari jumlah tersebut, 17 orang di antaranya bergejala.
Dinas Peternakan dan Kesehatan (DPKH) Gunungkidul mengkonfirmasi ada satu ternak terkonfirmasi antrak.
"Ada 53 sampel yang diperiksa karena mengkonsumsi, dari 17 yang bergejala dan ada dua orang yang dirawat," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi melalui telepon Senin (11/3/2024).
Baca juga: Sapi yang Mati di Gunungkidul Positif Antraks
Dewi mengatakan, sampel 17 orang yang bergejala dikirim ke laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
"Sudah diambil, tinggal nunggu hasilnya," kata dia.
Sementara Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel darah sapi yang mati dan mendapatkan laporan dari BBvet Wates jika positif antraks.
"Hasilnya keluar kemarin, sapi itu positif antraks," kata Wibawanti.
Dikatakannya pihaknya sudah memberikan antibiotik dan vitamin kepada 89 sapi dan 175 kambing di Padukuhan Kayoman. Harapannya tidak terjadi penularan lagi.
"Untuk wilayah Kayoman sementara tidak boleh masuk ataupun keluar hewan ternak," kata dia.
Perlu diketahui, Dinas Kesehatan Gunungkidul menerima informasi melalui Dinas kesehatan Sleman jika ada salah satu warga Gedangsari yang dirawat di RSUD Prambanan Kamis (7/3/2024) siang. Pihaknya lalu berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.