KULON PROGO, KOMPAS.com – Jajaran Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya berhasil membekuk DRS alias Difa (46), pencuri spesialis laptop dan proyektor yang telah lama diburu.
Pria asal Surabaya, Jawa Timur itu tertangkap setelah satu tahun beraksi membobol sedikitnya 12 tempat, baik itu sekolah maupun kantor dinas di Kulon Progo.
Polisi menangkap DRS saat hendak bertemu dengan calon pembelinya di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
“Kami menangkap tersangka di Srumbung, Magelang. Ia membawa tas berisi barang bukti dan alat kejahatannya ketika tertangkap. Kami langsung bawa ke Polsek Kalibawang,” ucap Kapolsek Kalibawang AKP Zainuri, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Pasutri Pengedar Narkoba di Salatiga Ditangkap, Ditemukan Sabu 11,51 Gram dan 16 Butir Inex
Polisi bisa cepat menangkap DRS setelah melihat ada penawaran salah satu barang curian di Facebook dengan harga tidak wajar. Polisi pun mengidentifikasi DRS yang tinggal di Srumbung.
Polisi menangkap pelaku saat akan COD di Magelang. Polisi juga mendapati proyektor yang hendak dijual dan tas berisi obeng yang dipakai untuk mencuri.
"Pelaku mengaku beraksi seorang diri. Ia menyantroni korbannya, yakni sekolah atau perkantoran, pada malam hari," bebernya.
Zainuri mengatakan, pelaku beraksi dengan cara mencongkel jendela, masuk ke dalam ruang dan mengambil laptop, infokus, kamera, dan barang elektronik berharga lainnya.
“Rata-rata sekolah dan kantor pemerintahan, baik itu di (kecamatan) Temon, Panjatan, hingga Nanggulan. Ia beraksi sejak 2023,” katanya lagi.
Baca juga: Polda Jateng Ungkap Penyebab Mobil Polisi Kejar Minibus di Tegal, Videonya Viral di Medsos
Dari pelaku, pihak kepolisian berhasil menyita barang bukti pencurian yakni 6 laptop, 6 proyektor, satu kamera digital, tiga flashdisk dan berbagai kabel.
Selain itu juga desktop milik Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kalibawang yang hilang pada 23 Februari lalu. Pelaku mencuri desktop Rp 25 juta ini ketika penjaga tengah tidur.
Semua barang curian dijual lewat Facebook dengan harga sangat murah, tidak wajar, tergantung spesifikasi.
Laptop dijual seharga Rp 1-2,5 juta, proyektor Rp 1-2 juta, dan desktop seharga Rp 2,9 juta.
“Padahal ini (desktop BPP) harganya Rp 25 juta,” kata Zainuri.