YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat ada 220 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD), 2 di antaranya meninggal dunia dua bulan terakhir.
Akibat kasus DBD inj, jumlah pasien rawat inap di RSUD Wonosari pun meningkat.
Baca juga: Kasus DBD di Banten Meningkat, 8 Orang Meninggal Dunia
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengakui adanya peningkatan pasien DBD. Sepanjang 2024 ini, sudah ada 220 orang terpapar DBD.
“Dari 220 orang ini ada dua orang meninggal dunia sampai hari ini,” kata Dewi kepada kompas.com Kamis (29/2/2024).
Dikatakannya angka ini meningkat dari tahun 2023. Sepanjang 2023, tercatat ada 260 kasus DBD dan satu orang meninggal dunia.
Dewi melanjutkan, saat ini pasien yang meninggal sudah diinvestigasi sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Iya terjadi peningkatan jumlah pasien," kata Dewi.
Dengan meningkatnya kasus DBD ini, Dewi mengimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
Baca juga: Empat Orang di Lumajang Diduga Meninggal karena DBD, Dinkes: Masih Kami Teliti
Kepala RSUD Wonosari Heru Susilowati mengatakan, sampai Selasa (27/2/2024) RSUD Wonosari merawat 10 orang pasien DBD. Diakuinya angka ini meningkat sejak beberapa hari terakhir.
"Iya terus meningkat ini pasien DBD," kata Heru saat dihubungi melalui telepon Rabu (28/2/2024).
Dikatakannya, sebagian besar penderita DBD anak-anak. Bahkan ruang perawatan anak sampai penuh.
Pasien rutin transfusi darah yang rutin datang karena penyakit tertentu harus dipindah ke bangsal lain.
"Ruang anak penuh, kemarin mau memasukkan pasien transfusi darah penuh karena pasien DBD, dan psien penyakit lain sehingga (pasien transfusi) dititipkan dibangsal lain," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.